icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

His Darling Debtor

Bab 3 Kekuasaan dan Keputusasaan

Jumlah Kata:1074    |    Dirilis Pada: 21/05/2025

a. Keinginannya untuk tak membiarkan rasa kantuk menguasai kini berubah menjadi penyesala

well yang terbangun oleh gerakannya. Meskipun Clara berusaha melepaskan diri, pem

di nakas sampingnya, lalu berkata, "Jam tujuh pagi, dan m

akan? Lepaskan tang

sa lari ke mana? Apa ingin melompat dari gedung in

dan bisa melakukan apa saja, tapi ada satu hal yang takkan pernah kau kuasai,

an yang mendalam di antara mereka. Tuan Blackwell tak pernah meni

kan pikiranmu rupanya," sergah

ckwell bangkit, lalu menarik Clara hingga tubuh mereka saling bertubrukan. Cengkeraman kekuasaan sem

dulu melayangkan tangannya, hendak menampar pria kurang ajar yang berniat menyentuh tubuhnya. Namun, tamparan itu tak berhasil karena Tuan B

ik dalam diri Clara. Sentuhan Tuan Blackwell melebihi batasan fisik, psikologinya seperti dipermainkan

sa hangat." Tuan Blackwell tersenyum dengan pandangan merayu, kemud

at dominasinya. Di sisi lain, Clara tak memunculkan reaksi karena pandangannya perlahan mere

a. "Nona Whitmore," panggilnya, tapi Clara tak memberi respons, cukup untuk membuat kerag

erkata kembali, "Richard, putrimu selain ke

tiran serta suara berbincang di telepon memenuhi kamar tersebut. Dokter

*

aannya. Dia menyimpan stetoskop, lalu berjalan keluar ruangan tanpa mengucapkan sepatah ka

luar. Dia menunggu Tuan Blackwell dengan penuh kesabaran, saat te

akan meresepkan obat untuknya agar suhu tubuhnya turun. Pastikan wanitamu tak dehi

u memahaminya," jawabnya, suar

h untuk membuka percakapan lain, "Apa Nona Whitmore pingsan

ang berniat bercinta dengannya, sebelum dia akhirnya pingsan

n tawa, tapi dia kesulitan

n Blackwell tampak tak

basah. Dengan senyum jenaka, dia berkomentar ringan, "Tak kus

i karena kejadian semalam, dia berpikir untuk meloncat dari gedung ini karena tak ingin men

ikap yang baik, Dae. Tapi aku menyetujuinya jika kau melakukan itu untuk menghentikan percobaan bunuh diri. Kau tahu,

adi keheranan saat menambahkan, "Tapi

gan gerakan terampil. Dia memangku kaki dan bersandar, matanya me

ai saat ini bersembunyi di mana. Aku m

rius, jadi dia ikut pula duduk. "Kekejamanmu sungguh men

buskan asap rokoknya.

rustrasi seseorang saat berada dalam posisi tanpa harapan? Wanita itu bisa saja menj

gkhawati

terduga. Kedua, karena kekayaanmu adalah fondasi bagi rumah sakit tempat di mana aku bekerja. Dan yang ketiga, kar

nnya tak s

edua bahunya. Dengan terpaksa, dia berkata, "Baiklah,

ia mematikan api rokoknya dan dengan tenang meletakkan

ukan apa saja untuk keluar dari masalahnya. Kau harus memperhatikan hal itu, Dae,

gga. "Dia memilih kematian daripada menjadi gundikku, itu sudah cukup membuktikan kelemahan dan k

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Penawaran Tak Terhindarkan2 Bab 2 Terkurung Dalam Bayangan3 Bab 3 Kekuasaan dan Keputusasaan4 Bab 4 Perang Batin5 Bab 5 Kesembuhan Yang Menyesakkan6 Bab 6 Tawar-menawar Takdir7 Bab 7 Batas Di antara Kita8 Bab 8 Percikan Rasa9 Bab 9 Pertaruhan Keinginan10 Bab 10 Langkah Tersandung11 Bab 11 Di bawah Kendali12 Bab 12 Bayang-bayang Masa Lalu13 Bab 13 Perasaan Tak Terucap14 Bab 14 Darah Tersembunyi15 Bab 15 Menyentuh Hati16 Bab 16 Keganjilan17 Bab 17 Beratnya Kesadaran18 Bab 18 Jalan Terbelah19 Bab 19 Krisis di Klub20 Bab 20 Menghadapi Kenyataan21 Bab 21 Harapan Baru22 Bab 22 Pertentangan Hati23 Bab 23 Kejutan di Pagi Hari24 Bab 24 Topeng Persahabatan25 Bab 25 Sandiwara Camilla26 Bab 26 Sebuah Kesempatan27 Bab 27 Pengakuan Dalam Hening28 Bab 28 Keputusan di Ambang Kegelapan29 Bab 29 Harga Balas Dendam30 Bab 30 Janji Yang Terlupakan31 Bab 31 Tes Toleransi32 Bab 32 Kepuasan Yang Terganggu33 Bab 33 Menuntut Jawaban34 Bab 34 Ciuman dan Kewajiban35 Bab 35 Pesta Rahasia36 Bab 36 Jaminan Intim37 Bab 37 Sehari di Kebun Binatang38 Bab 38 Di Balik Tato39 Bab 39 Titik Temu40 Bab 40 Menghapus Luka41 Bab 41 Dilema42 Bab 42 Tekanan Keadilan43 Bab 43 Sebelum Panggilan Mengganggu44 Bab 44 Persimpangan Cinta45 Bab 45 Jejak Pengkhianatan46 Bab 46 Menyimpan Kekhawatiran47 Bab 47 Kasih Dalam Diam48 Bab 48 Pertemuan Tak Terduga49 Bab 49 Pelukan Terakhir50 Bab 50 Midtown Center51 Bab 51 Membalikkan Kekalahan52 Bab 52 Pelarian di Tengah Kesedihan53 Bab 53 Konfrontasi di Malam Hari54 Bab 54 Kejaran di Lorong Hotel55 Bab 55 Pengakuan Tulus56 Bab 56 Kancing Yang Hilang57 Bab 57 Keintiman di Kamar Mandi58 Bab 58 Ruang Dominic Merrick59 Bab 59 Detik-detik Kehilangan60 Bab 60 Pengorbanan61 Bab 61 Extra Chapter 162 Bab 62 Extra Chapter 263 Bab 63 Extra Chapter 364 Bab 64 Extra Chapter 465 Bab 65 Extra Chapter 566 Bab 66 Extra Chapter 667 Bab 67 Extra Chapter 7