Gairah Liar Istri Kecilku
berdebar keras ketika pria itu tiba-tiba mendekat
menyelesaikan kalimatnya karena bi
menuntut. Bukan sekadar sentuhan bia
Ia seharusnya menolak, seharusnya mendorong pria ini menjauh,
semakin memperdalam ciumannya. Tangannya kini b
aia dengan sorot mata penuh arti. "J
ak, matanya membesa
g dengan tenang, seperti baru
hami situasi. "Tunggu... kit
enatap Maia dengan ekspresi datar. "Dan
buka mulut untuk membantah, tetapi
pannya. "Aku butuh istri. Kau butuh tempat tinggal
k percaya. "Om
rti sedang bercanda?"
ia ini memang tidak te
a aku?" Maia b
cari wanita lain. Selain itu, kau juga dalam masalah. Kalau aku tidak mem
bibirnya, mem
pernikahan ini hanya status. Tidak boleh ada perasaan. Ki
h yang jauh lebih besar dibanding maha
ya ia bisa bebas dari cengkeraman keluarga angkatnya
ian menatapnya
natap mata pria itu dalam-dala
nyum kecil
Maia ke dalam ciuman lain. Kali ini l
u saja masuk ke dalam sebuah perja
ak bisa mu
at bibir Tian menyusuri lehernya,
mu, Baby! Ayo, keluar
a bergetar hebat. Maia memejam
*
kepala sedikit pusing. Ia mengedarkan
tu tid
setelah apa yang terjadi semalam. Tangannya meraba tempat di sampingny
idur, Maia melihat sebuah kartu nama
vanda An
saat membaca tulisa
ibu kota, pria paling
gemetar. "Jadi dia
santainya Tian tadi malam, seolah-olah menikahi
uma bercanda,"
ya, kan? Buktinya, Tian pergi begitu s
selesai. Tian hanya memberinya tempat berteduh s
di rumah, sesuatu yang
angan Bibi Nana langsun
AK
akang, terkejut denga
riku, hah?!" suara Bibi
yang panas. "Bi... bib
it. "Kau tahu berapa banyak uang yang hampir kudapatkan darimu?
Aku bukan barang
AK
h keras. Kali ini M
Aku sudah membesarkanmu sepuluh t
i seluruh tubuhnya. Namun, ia ti
g bibi keluarkan untukku! Aku aka
keram rambutnya,
n?! Kau hanya perempuan biasa, Maia! Satu-satunya nilai
. Air matany
ruangan hanya diam, seakan tida
k Bibi Nana. "Dan kau harus minta maaf pada Tuan Alex
k! Aku tidak akan menikah de
a ke dapur, lalu mencelupkan tangannya
aia menjeri
deras, tetapi Bibi
uk tidak melawan!" su
tiba-tiba te
SKAN
itu menggema
saat melihat siapa yang berdiri di amba
etelan hitam yang mahal. Di belakangnya, dua pria b
a dengan mata
.." suara
n rahang mengeras. Mata
yang begitu menekan. "Apa yan
uaranya bergetar. "Tuan... Anderson? Ini hanya...
natap Maia, melihat luka di wajah dan t
ya semakin
h cepat, meraih tangan Maia dan
atanya masih menatap tajam ke arah Bibi N
rsentak
terbelalak
kalian tidak akan pernah melihat matahari
rdiam, tubuhMaia lebih erat