Gairah Liar Istri Kecilku
a Bibi Nana tegas, nya
yang baru saja diserahkan Bibi Nana. Tinta hita
ia kenakan. "Bibi, aku baru lulus SMA. Aku ingin kulia
refleks menoleh ke samping. Panasnya seketika menjalar. M
mu! Makan, sekolah, tempat tinggal-semua itu butuh uang
an, ia tinggal bersama Paman Rudi dan Bibi Nana. Ia tahu mereka bukan orang kaya, tapi ia tidak pernah menyangka
ngeluaran yang sudah bibi dan paman keluarkan untukku, tapi jangan suru
u lakukan dengan ijazah SMA? Kau pikir kau bisa membayar semua
cepat. "Aku bisa
ana terangkat lagi, tetapi Maia mundur
ibimu. Kau tahu kami tidak mungkin terus menanggung beban ini. Pria yang a
ak bahagia?" Maia beran
. Kau hanya perlu hidup enak, tak perlu khaw
ter
a menepuk kertas di tangan Maia. "Datanglah, berpak
rbalik, meninggalkan Maia dengan Paman
*
yang ia kenakan terasa asing di tubuhnya-terlalu mewah, terlalu
tika melihat pria di depannya. Usianya jauh di atasnya, deng
itu berat, matanya menelusur
perutnya mual. "Iya..." sua
s muda, cantik, dan pastinya akan jadi istri yang baik," Alex
n wajah Bibi Nana dan ancaman yang diberikan membuatnya tetap d
ia barang dagangan. "Aku sudah menyiapkan mahar 500 juta untukmu. Itu cu
awah meja. "Aku bukan barang ya
"Semua wanita punya harga, Maia. T
tak ada gunanya. Pria ini jelas bukan t
enit kemudian, segelas jus jeruk diletak
tap gelas
elas anggurnya kembali. "Tenang saja, aku ingin kau tet
nyesap jus itu sedikit. Rasanya
nas menjalar dari tengkuk ke dada, lalu turun ke perutnya. Keri
an mata, mencob
u merasa aneh
bat itu bekerja lebih c
. "Apa... yang
g kini kesulitan mengontrol tubuhnya. Ia berjo
t," bisiknya. "Agar kau lebi
keluar sebagai desahan yang memalukan.
akan diri untuk bangki
nyelipkan lengan di bawah tubuh
yiapkan kamar yang nyaman untuk kita," katanya, berja
yang ia tahu pasti-jika ia sampai k
da
kkan tangannya, mencengkeram bahu
iak, melepaskan Mai
era merangkak menjauh. Napasnya memburu, tubuhnya masi
restoran mulai
salah satu pe
toran, meski kakinya masih terasa lemas. Ia tidak tahu h
, mengejar Mai
dekat. Ia menyeberang jalan tanpa pikir panjang, me
bisa pulang, tidak bisa kembali ke Bibi Nana,
mbunyian, lalu melihat sebuah gan
ua kali, ia berl
Lelaki itu berdiri di ping
lamanya, Maia," gumamnya. "A
nya masih bereaksi terhadap obat itu. Air mata turun
t. Aku harus kelu
dalam dirinya terasa panas, pikirannya berkabut. Langkahnya goyah saat menco
AK
jatuh ke aspal dengan nyeri yan
ara seorang pria terdengar dari kejau