icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gairah Liar Istri Kecilku

Gairah Liar Istri Kecilku

icon

Bab 1 Kencan Buta

Jumlah Kata:1064    |    Dirilis Pada: 25/02/2025

a Bibi Nana tegas, nya

yang baru saja diserahkan Bibi Nana. Tinta hita

ia kenakan. "Bibi, aku baru lulus SMA. Aku ingin kulia

refleks menoleh ke samping. Panasnya seketika menjalar. M

mu! Makan, sekolah, tempat tinggal-semua itu butuh uang

an, ia tinggal bersama Paman Rudi dan Bibi Nana. Ia tahu mereka bukan orang kaya, tapi ia tidak pernah menyangka

ngeluaran yang sudah bibi dan paman keluarkan untukku, tapi jangan suru

u lakukan dengan ijazah SMA? Kau pikir kau bisa membayar semua

cepat. "Aku bisa

ana terangkat lagi, tetapi Maia mundur

ibimu. Kau tahu kami tidak mungkin terus menanggung beban ini. Pria yang a

ak bahagia?" Maia beran

. Kau hanya perlu hidup enak, tak perlu khaw

ter

a menepuk kertas di tangan Maia. "Datanglah, berpak

rbalik, meninggalkan Maia dengan Paman

*

yang ia kenakan terasa asing di tubuhnya-terlalu mewah, terlalu

tika melihat pria di depannya. Usianya jauh di atasnya, deng

itu berat, matanya menelusur

perutnya mual. "Iya..." sua

s muda, cantik, dan pastinya akan jadi istri yang baik," Alex

n wajah Bibi Nana dan ancaman yang diberikan membuatnya tetap d

ia barang dagangan. "Aku sudah menyiapkan mahar 500 juta untukmu. Itu cu

awah meja. "Aku bukan barang ya

"Semua wanita punya harga, Maia. T

tak ada gunanya. Pria ini jelas bukan t

enit kemudian, segelas jus jeruk diletak

tap gelas

elas anggurnya kembali. "Tenang saja, aku ingin kau tet

nyesap jus itu sedikit. Rasanya

nas menjalar dari tengkuk ke dada, lalu turun ke perutnya. Keri

an mata, mencob

u merasa aneh

bat itu bekerja lebih c

. "Apa... yang

g kini kesulitan mengontrol tubuhnya. Ia berjo

t," bisiknya. "Agar kau lebi

keluar sebagai desahan yang memalukan.

akan diri untuk bangki

nyelipkan lengan di bawah tubuh

yiapkan kamar yang nyaman untuk kita," katanya, berja

yang ia tahu pasti-jika ia sampai k

da

kkan tangannya, mencengkeram bahu

iak, melepaskan Mai

era merangkak menjauh. Napasnya memburu, tubuhnya masi

restoran mulai

salah satu pe

toran, meski kakinya masih terasa lemas. Ia tidak tahu h

, mengejar Mai

dekat. Ia menyeberang jalan tanpa pikir panjang, me

bisa pulang, tidak bisa kembali ke Bibi Nana,

mbunyian, lalu melihat sebuah gan

ua kali, ia berl

Lelaki itu berdiri di ping

lamanya, Maia," gumamnya. "A

nya masih bereaksi terhadap obat itu. Air mata turun

t. Aku harus kelu

dalam dirinya terasa panas, pikirannya berkabut. Langkahnya goyah saat menco

AK

jatuh ke aspal dengan nyeri yan

ara seorang pria terdengar dari kejau

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka