icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pelabuhan Akhir Sang Pewaris

Bab 6 Janji Yang Kembali Terucap

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 19/02/2025

urant, Manhattan

juga terlihat begitu modern. Tentu saja karena pemiliknya tidak ingin ketinggalan jaman. Tidak hanya klasik, Mandiley's ju

disediakan sebuah bar yang terletak di depan pintu masuk. Selain bar, ada juga sebuah private room yang sering digunakan or

t-alat musik. Itu adalah tempat untuk band yang manggung di Mandile

Sehingga membuatnya harus berurusan dengan laki-laki yang baru di temuinya. Sesaat dia tersenyum

i mobil yang berada di atas meja bundar. Tapi matanya tetap fokus pada perempuan cantik yang berjalan ke ara

enjadi kesukaan Kate. Dia benar-benar merindukan sosok Liam y

lah dari Gereja." Kate melepaskan pelukannya dan di

tu menatap Kate dengan tatapan yang terlih

up pipi Liam sembari berjinjit. Setelah

porsi makanan kesukaan mereka berdua yang sudah tersusun secara apik di atas meja. Liam memperse

utra dengan telapak tangannya, lantas berkata, "Makanlah

lalu senang dengan cara sederhaga bagaimana Liam memperlakukannya. Hal kecil yang terasa begitu manis dan tulus itu berhasil

san manly yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Jas kerja laki-laki itu tersampir di atas kursi kosong di sebelah kirinya. Liam memiliki bola

rid? Apakah terasa menyenangkan?" t

pulang. Kalau aku sampai tidak pulang, dia mengancam untuk segera menikahkanku dengan Jason," papar Kat

sudah disediakan lalu bertanya, "Bibi Lauren masih m

ngguk dengan cepat. "Seperti

iku. Aku ingin segera memintamu kepada keluargamu, tapi kita masih terlalu

percuma karena hal ini. Dan aku tahu kalau Bibi Lauren tidak akan terus-menerus mendesak anak pintarnya un

g pernah kau janjikan." Kate bertanya dengan nada yang gaman

uliah dengan waktu yang bisa dikatakan sebentar, aku tidak mau semua kerja kerasmu mengejarnya berakhir dengan menikah denganku. Setidaknya

. Perempuan itu menatap Liam tajam, sedangkan Liam justru menatapnya dengan tenang. Seolah tidak merasa terusi

rlu cemas. Keputusanku tidak akan berubah, suatu saat

tidak membatasinya untuk mencari kesenangannya yang lain. Ini terasa aneh, Liam yang dulu tidak seperti ini

puan lain. Membuat Kate membuang pemikiran konyolnya itu sejauh mungkin. Meskipun sedari dulu, Kate tidak pernah percaya dengan yang na

Kate akhirnya, karena sudah tidak in

i menatap Kate yang sedari dulu menjadi cinta pertamanya, dia aka

snya dilakukan seorang laki-laki yang sudah memiliki kekasih. Tapi L

tin Liam berteriak meng

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka