Pelabuhan Akhir Sang Pewaris
urant, Manhattan
juga terlihat begitu modern. Tentu saja karena pemiliknya tidak ingin ketinggalan jaman. Tidak hanya klasik, Mandiley's ju
disediakan sebuah bar yang terletak di depan pintu masuk. Selain bar, ada juga sebuah private room yang sering digunakan or
t-alat musik. Itu adalah tempat untuk band yang manggung di Mandile
Sehingga membuatnya harus berurusan dengan laki-laki yang baru di temuinya. Sesaat dia tersenyum
i mobil yang berada di atas meja bundar. Tapi matanya tetap fokus pada perempuan cantik yang berjalan ke ara
enjadi kesukaan Kate. Dia benar-benar merindukan sosok Liam y
lah dari Gereja." Kate melepaskan pelukannya dan di
tu menatap Kate dengan tatapan yang terlih
up pipi Liam sembari berjinjit. Setelah
porsi makanan kesukaan mereka berdua yang sudah tersusun secara apik di atas meja. Liam memperse
utra dengan telapak tangannya, lantas berkata, "Makanlah
lalu senang dengan cara sederhaga bagaimana Liam memperlakukannya. Hal kecil yang terasa begitu manis dan tulus itu berhasil
san manly yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Jas kerja laki-laki itu tersampir di atas kursi kosong di sebelah kirinya. Liam memiliki bola
rid? Apakah terasa menyenangkan?" t
pulang. Kalau aku sampai tidak pulang, dia mengancam untuk segera menikahkanku dengan Jason," papar Kat
sudah disediakan lalu bertanya, "Bibi Lauren masih m
ngguk dengan cepat. "Seperti
iku. Aku ingin segera memintamu kepada keluargamu, tapi kita masih terlalu
percuma karena hal ini. Dan aku tahu kalau Bibi Lauren tidak akan terus-menerus mendesak anak pintarnya un
g pernah kau janjikan." Kate bertanya dengan nada yang gaman
uliah dengan waktu yang bisa dikatakan sebentar, aku tidak mau semua kerja kerasmu mengejarnya berakhir dengan menikah denganku. Setidaknya
. Perempuan itu menatap Liam tajam, sedangkan Liam justru menatapnya dengan tenang. Seolah tidak merasa terusi
rlu cemas. Keputusanku tidak akan berubah, suatu saat
tidak membatasinya untuk mencari kesenangannya yang lain. Ini terasa aneh, Liam yang dulu tidak seperti ini
puan lain. Membuat Kate membuang pemikiran konyolnya itu sejauh mungkin. Meskipun sedari dulu, Kate tidak pernah percaya dengan yang na
Kate akhirnya, karena sudah tidak in
i menatap Kate yang sedari dulu menjadi cinta pertamanya, dia aka
snya dilakukan seorang laki-laki yang sudah memiliki kekasih. Tapi L
tin Liam berteriak meng