Pelabuhan Akhir Sang Pewaris
thedral, Manhatta
lihat begitu terawat, dan bersih. Orang-orang tampak hilir mudik atau bisa juga disebut dengan keluar masuk. Gereja
eski dalam situasi biasa saja. Jas berwarna biru gelap yang dia sampirkan di bahu kanannya kini hendak dia kenakan, dari t
halaman belakang Louister's terlihat begitu terawat dengan bunga-bunga yang bermekaran i
obilnya terparkir cantik, suara ketukan sepatu pentofelnya terdengar sedikit nyaring, membuat beberapa pasang mata menoleh ke arahnya denga
uara yang terdengar sedikit keras ketika seorang perempuan yang berlari dari arah yang berlawanan me
u berhenti di hadapan Sean dan menyatukan kedua t
ke bawah, mata juga digunakan untuk melihat ke depan!" S
mal kembali. "Ponsel anda..." Perempuan itu menunduk dan mengambil sebuah ponsel
ri tangan si perempuan. Matanya berkilat marah sehingga membuat perempuan terseb
kedip beberapa kali ketika Sean juga melepas kacamata hitamnya itu. Membuat mata mereka saling bertatapan selama s
g jawab dengan mengga
kan saja, perempuan dengan tubuh ramping dan berisi di bagian tertentu. Bola matanya yang berwarna hijau safir membuat siapa pun akan terlena ji
itu mengenakan turtleneck berwarna hitam dan dilapisi oleh blazer berwarna cream
ya perempuan itu yang balas men
Tapi Sean tidak munafik, perempuan itu begitu cantik bahkan cantik sekali. Dan satu hal yang dapat Sean simpu
, tangan laki-laki itu mengambil se
dalam tasnya. Kartu nama yang berisikan nama lengkapnya, nomor ponsel d
retha Amberlane. Nama yang bagus tetapi tidak sesuai dengan tingkah ce
ning anda." Kate menatap Sean, sedang melakukan tak-
aan dan berkata, "Aku tidak meminta uang. Melainka
pan di hadapannya ini. Dan jika Kate menolak, maka dia sama sama dengan menawarkan diri
n kembali menatap Sean. "Permisi!" Saat Kate berjalan hendak meninggalkan Sean yang masih tetap berada di posisinya. Ketika m
. Jika kau terlambat, maka aku tidak segan-segan untuk menuntutmu.
eorang pendatang sepertinya. Tapi jika dipikir ulang, ini adalah perihal ponsel mahal yang terjatuh dari tangan Sean karena Kate
kan perempuan cantik setelah sekian lama berpetualang. Namun, kecantikan perempuan bernama Katherine itu tidak dapat
anya begitu berbeda ketika bertemu dengan Kate. Seolah perempuan itu m
ak?" Kate menarik tangannya yang ditahan oleh
nlah seorang laki-laki biasa. Dari penampilannya saja terlihat begit
a. Meninggalkan Sean dengan perasaan yang tidak menentu. Sean berpikir dalam benaknya, apa-apaan ini? Mengapa d