Pernikahan Kontrak Berakhir
biasanya begitu tenang kini tampak penuh beban. Pikirannya berputar-putar, berusaha menyusun kepingan-kepingan rasa yang kini membanjiri hatinya. Ada kekecewa
ngan pribadi masing-masing. Althea tahu betul bahwa Darius tidak pernah menganggapnya lebih dari sekadar istri yang sah di atas kertas, sebuah nama yang bisa dijadikan pelindung unt
ukan dan caranya yang terkadang penuh misteri, tetap mampu menarik perhatian. Meski tak pernah ada kata cinta yang diucapkan, ada kenyamanan dalam ke
itu hancur
teman dekat Darius, ternyata memiliki lebih banyak rahasia yang disembunyikan dari dirinya. Cika datang kepadanya di se
ndalam, seolah-olah bumi terbelah di bawah kakinya. Hanya ada dua hal yang mampu dipikirkan oleh Alth
nah sepenuhnya diinginkan. Althea tahu bahwa ia harus mengakhiri segalanya, meskipun keputusan itu terasa seperti sebuah pisau yang menancap da
gilan terakhirnya sudah terlambat. Hari itu, ia akan memberitahunya bahwa pernikahan mereka berakhir. Keputusan ini bukan hanya tenta
erduga langsung terdengar di ujung sana. "Althea," kata Darius, suara pria
gin mengakhiri pernikahan ini," katanya akhirnya, suaranya tidak lebih dari bisikan. Setiap kata
jut, tanpa emosi. Hanya sebuah pertanyaan d
p kosong pada bayangannya yang kini terpantul di
napas Darius yang terdengar berat. "Baiklah," j
idak ada usaha untuk mempertahankan. Tidak ada apapun. Hanya kata-kata kosong yang
muk dan hatinya hancur. Cika mungkin telah menghancurkan pernikahan mereka, tetapi Darius-lelaki yang seharusnya menjadi suaminya-sama sekali tidak memperjuangkannya. Mungkin, peakan menggambarkan perasaannya yang kini terpecah dan hampa. Apa yang telah ia perjuangk