The Ex Brother
lututku yang terbuka, tapi tatapann
kematian yang bukan makna sebena
sulit. Beruntungnya kemeja putih polos yang menutupi celana dalamku, benar-benar men
utupi bagian depan," perintah Rhys. Dan kurasa
ke arahku. Tepat menutupi kepalaku saat jas itu mendarat. Dia memang
tuk menutupi bokong dan bagian depanku. Aku tahu, Rhys berniat memulai hukumanny
g tidak akan pernah berani kulawan, apalagi memi
sa yang kulakukan pada setiap perintah kel
h dulu, tepat ketika aku selesai mengi
ulit kuartikan. Seperti seringai, tapi lebih tepat jika disebut senyum mengh
k Rhys. Hanya si bodoh keras kepala Tom, yang sebenarnya bisa dibunuh Rhys kapa
ai aku pulang dari Family Wood, untuk memberikan hukuman yang t
pikir kemungkinan lain, jadi aku memili
ai aku datang," perintah Rhys terdengar menyeramkan
Tom Jhon Parera mati. Kurasa, dia akan menunggu bawa
*
rasaan seperti setengah ingin meng
, Putra tertuanya sudah ada di tepi ranjangku dan memintaku melak
h semua anggota keluarga dan terkadang, ada beberap
kuman dari Ibuku tidak bisa terbantahkan
angan yang di dalamnya ada Tom Jhon Parera yan
papun padaku. Senyum kemenangan langsung menghiasi bibir
ertanyaan dari Leon, Kakak keempat
itu?" Aku melihat tampilannya yang sudah sa
penasaran ak
ag
a. Aku bingung dari segi apa it
saja diperkosa," cibir Leon dengan kedua m
Leon menjauhi pintu, meski tidak ada gunanya, setidaknya, dia mengerti
ingatan Leon terdengar serius. "Hukuman yang lebih berat daripada penj
etap terlihat beringas akan lebi
irimu kala
i-lagi terlihat kuat serta berani dan pa
kirkanmu. Kau tak
erlahir sebagai wanita?" Bukan menjawab, aku menumpahkan kekesalan. "Dia ti
gkirkanmu dengan caranya yang membingungkan dan tidak dapat ditebak, meski itu olehku sekal
bergerak menjauhi kamarku. Tapi saat aku sudah memutar kunci
ku." Dia mengedip genit, lalu tertawa keras seorang diri sambil ber
beren
tapi tidak di luaran. Di antara keenam Kakakku, hanya
sedikit kurang menarik. Dia ramah pada semua gadis. Dan senang menerima tawaran setiap wanita
*
merapikan diri, yang jelas, sekarang aku mer
nsasi menyenangkan. Sepertinya aku se
. Aku menggeliat sesaat dalam posisi berbaring, dan hampir mati terk
ana kemari. Ingin bertanya dan menghardik, tapi nyaliku
Dia bersuara sedikit saja d
ahnya, dan marah pada diriku sendiri yang lupa bahwa dia akan berkun
ng tipis. Padahal ini masih sore dan aku tidak bisa seenakny
pandangan mata Rhys yang seakan menembus ke dalam
riga. Tapi memang begitulah kenyataan di k
langsung membawaku pada sisir
ya, dan dengan cepat dia
rba
sam