Dendam Dalam Ikatan Suami Istri
mengusap wajahnya yang cantik, namun tidak mampu meredakan ketegangan yang menggulung di dalam dadanya. Hari ini adalah har
ra, ini demi nama baik keluarga kita," ujarnya dengan nada datar yang membuat Zara semakin merasa terasing. Ia tahu ayahnya tidak pernah
apa pria yang akan menjadi suaminya. Rayyan Syam Naraputra-nama itu hanya terdengar sekali dalam obrolan singkat antara ayahnya dan
elegan, berdiri di depan pintu mobil. Mata Zara tidak bisa lepas dari pria itu. Rambut hitam pekatnya terpotong rapi, dengan ekspresi yang sulit terbaca. W
, membangunkan Zara dari lamunan. "Zara, i
encolok. Zara menundukkan kepalanya, berusaha tidak menatapnya lebih lama. Ia merasa sangat canggung, tak tahu apa yan
eseorang yang bahkan tidak ia kenal, namun ayahnya tidak memberinya pilihan. Keputusan telah dibuat. Pintu mobil ditutup
eperti seseorang yang tersesat di dunia yang asing. Di sana ada tepuk tangan dan senyuman palsu, semuanya berjalan sepert
tiba-tiba memecah pik
uat, namun juga penuh kekuatan. Mata Zara menatap tangan mereka yang bergandengan, sementara rasa takutnya semak
pada takdir yang tidak bisa ia ubah. Ketika akhirnya mereka resmi menjadi suami istri, sebuah perasaan ham
sepi dan tertutup. Hanya ada lampu temaram yang menggantung di atas meja besar yang dihadirkan untuk mereka. Z
yang rendah namun jelas. "Kamu mungkin tidak tahu s
amu mungkin bertanya-tanya mengapa aku menikahimu," lanjutnya. "Tapi percayalah, ini lebih dari sekadar per
m sikap Rayyan yang tidak ia mengerti, sesuatu yang membingungkan dan mengerikan sekaligus. Pera
hu satu hal: dalam permainan ini, ia sudah terjebak. Dan Rayyan