Atlet Sekolah Menyebalkan Jadi Suamiku
lirik jam dinding. Dia lagi rebahan mendengarkan musik
APAN YA INI! UDAH
jam lagi dia harus sampai sekolah! Tanpa mikir panjang
merah muda dan maskara tipis, biar kelihatan fresh tapi nggak menor. Ketika sudah puas dengan pen
Dia menghela napas panjang. Sebenarnya satu kilometer bukan masalah. Tapi siang itu pan
yak oven... fix ini sih tantangan baru," bati
aja," gumamnya s
pannya yang nggak biasa. Seperti bukan pagar sekolah kebanyakan, ini le
umah orang tajir. Dari luar, sekolahnya tampak lebih mewah dari apa yang disebut di brosur. Horizon International Academy
gerbang besi dengan tulisan huruf "HIA" di tengahnya. Di atasnya terdapat
ngnya terbuka lebar, untung nggak ada satpam yang jaga.
olok. Soalnya, hampir semua murid lain pasti pada datang m
ia masuk gerban
EK
KRE
i matanya dengan tangan, kaget banget. Teriakan-teriakan mulai terdeng
imana perasaa
diterima di s
rkah k
di, seseorang muncul entah dari mana. Seorang cowok tinggi, terganteng yang pernah Alina lihat. Di
h dekat sambil menghalau kepadatan. Gesturnya tenang, kayak sudah sering banget mengahadapi wa
katanya, suaranya kalem tapi b
ewah yang terparkir di dekat mereka. Sebelum sempat protes, Alina sudah
lu menyentuh kedua pundak Alin
anyanya. Tatapan
kalau saat itu jantungny
. gue baik-baik aja kok," jawabnya gugup. Suara teng
m menyalakan mesin mobil. "Lo nggak bol
buat Alina bingu
Mereka cuma cari gosip murahan. Sekolah ini sering banget jadi target,
cuma be
eralih ke kaca mobil, melihat pantulan dirinya sendiri. Alina jadi makin sadar betapa berantakannya d
o cowok itu. Logo itu memuat nama ARION , diakhiri huruf Korea "권" (Kwon) d
erdegup kencang dan wa
a Horizon Tigers. Nama dia udah terkenal banget di televisi, apalagi sebaga
al jadi masalah kan? Maksudnya, buat
berani ngapa-ngapain lo, asal lo nggak tampil kayak gini terus." Matanya
obek... Lo keliatan kayak habis nyungse
dia terburu-buru tadi pagi. Ini blouse milik Vera, teman serumahnya. Jins-
malu b
, Arion tiba-tiba mengambil
rkan sebuah jaket hitam ke Alina. "Pakai. Atau gue robek
lihatan kontras itu. Senyuman nakalnya bikin Alina merasa deg-degan, wajahnya langsung merah.
tinggi. Wajahnya makin merah. "Lo tuh ora
u. "Tenang, gue cuman ngasih saran. Lo nggak m
a sih?" tanya
. Dia hanya menunjukkan k
gikuti arah
onal Academy. Mereka berdiri dalam kelompok-kelompok kecil, dikelilingi oleh kamera dan
HA
otomati