icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Misteri Birahi Kampung Cilendir

Bab 3 Gosip Keresahan Bersama

Jumlah Kata:1058    |    Dirilis Pada: 07/02/2025

ngkah pelan menuju sekolah. Langkah mereka tak tergesa, lebih karena kaki mereka sibuk melangkah pelan, se

dan panjang," bisik Bu Nila dengan suara setengah tertelan, m

rasaan gak pernah jualan te

Bu." Bu Nil

pelan dari desiran angin. "Ih, kalau itu sih beneran. Bi Wati juga pernah bi

ya Bu. Bah Udin itu udah tua. Mau panjang atau gede jug

ta Bi Wati masih seger keliatannya lagi

tanya membelalak. "Emang Bi Wati uda

sambil cekikikan. "Gak t

hi pikiran yang tidak semestinya. Dalam hati mereka mulai di

inggir jalan. "Eh, Bu Nila, kelapa tu

ah, itu dia! Siapa tahu Bah

ga sudah diincaran Tante Amor

uami dan anak brondongku

lama kemudian tiba di sekolah dengan

*

sambil menyeret sabit dan karung goni. Tujuan mereka mulia-mencari

ngung dan kepingin. "Bu Nila tuh udah kayak sinyal WiFi di rumah orang kaya, sela

ntara Firman nyengir samb

rtanya, menyebut nama suami Bu Nila, yang juga guru senio

h. Tapi lebih takut kalau nggak d

. "Eh jangan fitnah lu, Wan. B

ulu dia guru agama kita? Tiap hari ceramahin

ap gua ketemu sekarang, auratnya emang masih k

hening

la memang agak ganjen. Meski jilbabnya panjang dan gamisnya selalu rapi, auranya leb

" Firman tiba-tiba memotong. "Gu

di langsung b

ta. "Bini Mang Amsar yang kalau ng

"Gua tahu dia galak, Wan. Tapi entah kenapa,

gnet apaan, Fir? Lu yakin

a nggak tahu! Tiap dia marah

ham. "Oh, lu suka S

irman buru-buru memban

inya dia ingin bilang, 'Lu semua m

ung," kata Wawan akhirnya. "Asal siap dik

an adegan dirinya berlari

em juga ya,

memotong rumput, sesekali tetap ten

ang dari tadi cuma senyum-senyum akhirnya angkat bi

ila, Bi Wati, mereka tuh udah p

hampir bersamaan, seperti dua pria yang baru saja menem

ajahnya serius. "Gua penasaran. Katanya, wanita setengah bay

k anak muda yang masih malu-malu, mereka tuh

awa. "Jadi, lu

n, tapi juga pengen ngerasain. Kan k

di kampung kita, rata-rata anak muda malah su

engan enteng. "Mungkin bia

ongo. "Ma

rus modal. Jajanin cilok, beli es teh manis, traktir makan. Lah, kalau sama emak-emak?

, mencerna te

buat deketian Tante Amor?"

a, Tante Amor, penuh misteri, gu

a dia bersorak, 'Ternyata kita sepemikiran, tapi maaf ya, gua

tau tiga pemuda sambil ngarit, atau bisik-bisik dua guru SD di pagi buta, hanyalah

ank emok dan pinjol, hingga bapak-bapak ronda serta anak muda la

sama. Bedanya, mungkin hanya soal siapa yang berani melangkah

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka