Perjalanan Cinta Si Cupu Yang Menjadi CEO
n Keyla. Gadis itu memang selalu menunjukkan totalitasnya, me
mu memang tidak
selnya, ia memerintah kan Leon untuk segera memesan makanan siap saji untuk Keyla.
Keyla. "Kamu tunggu di sini! Biar aku yang ambil," perintah Dion tegas. Keyla hanya diam dan memutar bola matanya. Dion melangkah cepat
" Dion memberikan selembar uang kertas dengan nominal besar.
ngin makan enak. Tanpa malu - malu, Keyla membuka bingkisan itu, di dalamnya tersaji semua makanan favoritnya. Tanpa ba bi bu, gadis itu memotong dan melahap steak daging lezat itu. Keyla terlihat begitu rakus, menelan dan mengunyah di setiap gigitannya. Karena memang ia tengah sangat kelaparan. Keyla begitu menikmati hidangan menu yang di pesan Dion. Hingga, ia tidak memperdulikan lagi Dion yang terus mengawasinya. Dion hanya bisa terkekeh kecil, menahan rasa ge
adi. Membuat Keyla yang masih mengunyah makana
etakkan gelas air itu dan mengusap - ngusap lehernya, untuk meredakan gatal di tenggorokannya. Sesaat ia bersendawa. "Ergh ... aaaa ..." tanda sudah kenyang. Keyla tak bisa menahannya
eyla!" Dasar gadis konyol
tidak enak. Ia sadar kalau ke
hut Dion terpotong. Dion merasa nanar kalau harus memperpanjang kalimatnya. Sungguh ia tidak rela hal itu terjadi. Keyla milikku! Dan a
?" sambung Key
jawab Dion sekenanya. Dion sangat gengsi kalau Key
sih mengunyah makanannya. Dion mengernyit, bagaimana bisa pertanyaan itu keluar dari mulutmu Keyla? Kam
la menggeleng cepat dan membuka lebar sedikit matanya. "Tidak Pak! A
. Pertama kamu hari ini lembur bekerja. Kedua, kamu harus mencuci jas dan kemeja ku! Kalau sem
enjilati jari jemarinya dari sisa - sisa makanan. Bahkan mulutnya pun terlihat belepota
ngangguk singkat sembari
. Dion memang tidak terduga! Kadang dia baik. Kadang dia jahat. Huh! gerutu Keyla sambil membersihkan tangannya di wastafel. Keyla keluar denga
inya ke kursi. Dengan m
meletakkan setumpuk berka
kini ada hadapannya. Ia masih tidak terima di perlakukan seperti itu. Padahal Dion memang sengaja, memberikan Keyla pekerjaan yang banyak. Ag
grah terindah bagi diri ku. Aku tak in
asrat terpendam dan t
lam hatinya. Ia duduk santai sembari terus memandangi Keyla yang sudah sangat
lempar gumpalan kertas kecil. Yang men
s saja kau! Tungg
, kamu membia
, kamu meliha
gat senang kalau me
ion memang sengaja ingin balas dendam, di tengah - tengah posisi