Istri Rahasia Tuan CEO Dingin
egitu syahdu, cuaca menjadi dingin dengan angin yang berhembus kenca
jung di jalan raya yang cukup ramai ini. Malam yang cukup d
isah. Ia sudah membulatkan tekadnya malam ini. Berus
nasi semua hutang yang ditin
gu pelanggan pertamanya datang yang minta dia untuk menunggu se
neh, tapi harus dilakukannya. Tangannya gemetar, panas dingin
dilakukan demi sebuah nominal yang meski tak sebe
a dan langsung disetujui dengan cukup berani oleh pemesan dirinya.
secara matang, tapi dia sekali lagi harus melakuka
yang berhenti di depan jalanan ini. Langkahnya
og
jadi pandangan yang buruk bagi orang yan
i. Ia diminta datang dengan gaun berwarna
a. Mungkin nanti akan digunakan jika dibutuhkan. Hatinya sedang gelisah,
dan membuatnya harus memberikan ja
a meninggalkan hutang yang sedemikian bes
a hidup dengan tenang. Sekali-sekali pintu rumahnya kerap d
ekali. Akhirnya karena tak ada jalan lain, mencoba mengiku
ti pekerjaan ini sebelum mengenal m
mberikan uang jika ia masih perawan. Ya, pria itu menanyakan tent
ia akan melakukan pertama kalinya dengan pri
ah mobil dan diminta untuk jalan memutar kembali menuju ke arah diman
orang pria dengan mobil mewahnya. Pria itu
sapa p
, T
k," ucapnya sambi
a kasih,"
yang menyentuh bagian tubuhnya. Rasanya sanga
tama kalinya kamu melakukannya?"
amati setiap bagian tubuhnya. Ia merasa gelisa
engusap pahanya, dan ia hanya
ang sebagai DP untuk membuatnya percaya bahwa pria
sih perawan, kan?" t
jawab nya den
pa usiamu?"
tanya usia, apa aku masi
ja, apa s
gnya karena kelulusan sekolahnya dan bukan duduk di dalam mobi
ahun," ujar n
un?" tanyanya sepe
mungkin memastikan usianya. Untuk usia
a begitu saja. Dengan merangkul pinggangnya, p
asi kamu m
membuka jendela mobilnya. Mereka masih
dan pikirannya tidak tenang. Ia gelisah sepanjang perjalanan i
mbayar hutang keluargaku, Mereka meninggal
h,
n adalah sebuah keperawanan yang benar-benar asli tanpa kepalsuan. Tapi memang inilah yan
edang takut dan gemetar, kemudian
ar masih suci, tak ternoda siapapun dan jug
tangannya, mereka berjalan menuju ke dalam v
menambah hangat tubuhnya dan menikmati ma
yang ia berikan saat ini. Sebuah paper bag te
ai i
, Tu
menunggu di luar!
kan niatnya tapi sudah sejauh ini mereka p
apa lagi
aik,
uatnya menjadi tampak anggun dan menawan. Pri
r dan setengah terkejut karena melihat b
ringat dingin mengucur deras
Mereka siap melakukannya malam ini. Debaran jant