Pernikahan Terpaksa Mafia
gkilap yang membawanya pergi dari rumahnya-atau lebih tepatnya, mengantarnya menuju sangkar emas milik Leonidas Draven. Diam-diam, i
emerintah tanpa perlu bicara. Laluna ingin sekali meledak, berteriak, atau bahkan memuk
bunuh," suara Leonidas terdengar, tenang namun
ja tidak. Kau sudah mengamb
dak mengambil apa pun. Kau memberikanny
anya akan memutarbalikkan kata-katanya. Jadi, ia memilih diam, menata
r yang lebih mirip kastil. Bangunan itu megah dan gelap, dengan pintu besi besar yang tamp
umu," ujar Leonidas sambil m
bih tepat disebut neraka, pikirnya. Namun, ia keluar dari mobil
intu untuk mereka. Laluna tidak sempat melihat siapa nama
al," ucap Leonid
engerikan daripada yang ia bayangkan. Tidak ada tanda-tanda kehangatan.
ntai dua. Ia membuka pintu itu, memperlihatkan ruangan luas dengan tempat tid
?" Laluna bertanya d
"Aku tidak perlu menjelaskan hal-hal yang tidak rele
engan cepat. "Karena aku t
ndiran. "Kita lihat saja. Tapi ingat, Laluna, semaki
rian di kamar itu. Ia menatap pintu yang tertutup di d
an belakang mansion, menatap bulan yang menggantung di langit. Pikirannya penuh dengan pe
intu. Sebelum ia sempat menjawab, pintu itu terbuka,
idas meminta Anda bersi
ata tajam. "Apa aku terlihat seper
menghela napas dan bangkit. "Baiklah, aku akan t
n cermin, memandang bayangannya sendiri. Ia tahu ia harus memai
panjang, membaca sesuatu di tablet. Ketika Laluna masuk, ia men
a?" Laluna berkata sambil d
tipis. "Itu bagia
m orang dan memaksa mereka men
ghilang. "Pekerjaanku adalah memastikan sem
idak tahu siapa yang sed
r aku tidak tahu? Kau keras kepala, pemberontak, dan tidak tahu kapan harus meny
egangan. Laluna tahu Leonidas bukan tipe orang yang mudah diha
ujian. Pria itu tidak pernah secara langsung menyakitinya, tapi ia memastikan Laluna tah
in dan penuh kontrol, tapi ada momen-momen ketika ia terlihat... manusiawi. Ia tidak per
engalahkan Leonidas Draven, ia harus lebih dari sekadar pemberontak. Ia harus memaha
melakukannya tanpa keh