Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali
enuh dengan kenangan tentang Arya, dan satu lagi dunia yang ia ciptakan sendiri untuk melepaskan diri dari masa lal
mpak begitu rapuh, begitu terpecah saat ia mengatakan kata-kata perpisahan itu. Setiap detik yang berlalu setelahnya terasa begitu berat, seperti ada beban tak terlihat yang terus me
ma yang sempat ia abaikan beberapa hari lalu. **Arya.** Kali ini, sebuah pesan m
rya
ku akan selalu mengingatmu, meskipun kau sudah memilih untuk pergi.
yang telah mereka lewati bersama-tawa, canda, juga segala rasa sakit yang terkubur begitu lama. **Bagaimana bisa, setelah
menatap jendela dengan mata yang mulai berkaca-kaca. **Aku harus kuat
rasa sangat hampa?** Ia ingin menyalahkan dirinya sendiri. Mengapa ia merasa terjebak dalam cinta yang tidak pernah bisa i
inya ruang untuk berpikir. Ia menyeduh kopi dengan tangan yang gemetar. Dalam setiap gerakan,
Siapa yang datang? Hanya sedikit orang yang tahu di mana ia tinggal, dan Arya bukan salah
berdiri seora
ngan mereka. Aulia bisa merasakan ketegangan di udara saat Dinda menatapnya den
ia bertanya, suaranya terdengar
ahu, Aulia," katanya dengan lembut, "aku tahu kau sudah membuat keputusan untuk
tapan kosong. "Apa maksudmu?
sakit. "Tapi aku datang bukan untuk mencari masalah. Aku hanya ingin memberitahumu ses
perasaan campur aduk mulai
, dan aku sudah menyakiti diriku sendiri. Tapi aku tidak ingin kau berpikir bahwa aku masih punya ruang di hidupnya. Aku tidak lagi
ras untuk menahannya. "Kenapa sekarang, Dinda?" suaranya berge
ngin dia bahagia, Aulia. Dan aku tahu, kau adalah satu-satunya orang yang bisa membuatnya ba
ang harus aku lakukan, Dinda. Aku lelah... sangat lelah. Aku sudah mencoba memberi ruan
, Aulia. Aku tahu betapa besar luka yang kau rasakan. Tetapi, jika ada
i dadanya. **Apakah aku terlalu keras pada Arya?** tanyanya
uang cukup lama untuk hubungan ini. Sekarang saatnya untuk berpikir tentang d
dak bisa menjawab pertanyaan itu. **Apa yang aku inginkan?*
benar pergi, Dinda berbalik dan menatap Aulia dengan lembut. "Jika kau memutuskan untuk memberinya kesempa
bimbang, pikirannya kacau. **Apakah aku sudah benar-benar siap untuk
kepanasan di dalam hatinya-kepanasan yang belum pernah padam sejak perpisahan itu. **Aku harus mencari jawabannya,** pikirny
n yang selama ini ia cari, meskipun ia tahu perjalanan ini akan sanga