Pernikahan Piutang Berujung Cinta
li dirinya menjadi jaminan pe
seragam yang basah kuyup, karena hujan
terkesima melihat tubuh Aca yang kala
u kelas 4 sekolah dasar, tapi bentuk tubuh
rat dan tinggi badan Aca sudah seperti Wanita Dewasa
a Teman Ayah Aca, K
Cantik kan?" t
ya? Lagi cosplay jadi anak SD ya?
ukan! Coba tebak
adannya sih, kayak Ce
al
berap
a baru 1
tahun? Ga
Kan Dia, Anak Gw
erarti masi
ak liat ro
akal aja gitu! Masa anak 10 ta
gak suka nasi, makanya
an Lu melunasi hutang-hut
?" ucap Alva yang malah b
u malah nanya balik
jawaban Lu!" jawab Alv
tanya Bagas yang t
gak ngerti juga sih, Lu?"
kan anak Lu sebagai
a! Mumpung Dia hab
h? Tapi beneran gak nih? Kalau beneran ya gw mau-mau aja! Wa
tar Lu ke kamarnya!" ajak Alva yang
uti Alva untuk p
ak!" pinta Ayahnya men
wab Aca membuk
u gantinya, dan masih mengenakan s
ya Aca yang berdir
masuk ke dalam kamar A
Aca yang perlahan mund
a Bagas dengan tersenyum mi
gga akhirnya Ia sampai di ujung
nya, hingga Aca berbaring, sedangkan
cap Bagas menggelengkan kepala
nya Aca yang pucat
lai duluan nih?" ta
ya Lu aja! Gw gak mau mulai duluan!
gan Aca dan membuka
rdiam melihatnya, terlebih yang berdiri
ngar sangat nyaring yang memb
ati nurani, berbeda dengan Alva
va menghiasi suasana k
melepaskan diri, dan air matanya terus m
il Bagas yang nampak terteka
ja belajar dan nampak
Bagas yang akhirnya Bagas terlena, walaupun se
n Aca gemeteran, dan ai
ya, namun mengapa tidak denganku? Bahkan Ayahku sendiri ya
daku, hingga harus sedalam ini luka dan trauma yang ha
ianya bermain, justru aku malah sedang menangis sejad
irnya, Medusa pergi dengan sendirinya meninggalkan ku. Entah
mbuatku bisa mengatakan "inilah yang aku tunggu selama ini!" da
ak dan menertawak
i, Orang-orang bilang aku murahan, segala macamnya, padahal ak
amatkanku dari Ayah Kandung ku sendiri, atau semoga saja, takdir be
Medusa tetap bersamaku sampai aku tutup usia, aku lebih memilih memperce
Aku lelah terus-menerus dihantui oleh bayang-bayang Medusa! AKU J
apus airmata yang terus
ipinya sendiri dan memuk
riak Aca yang
ntuk menolong diriku sendiri! Mengapa aku begitu bodoh? Mengapa?" ta
netes walaupun dengan
traumaku terhadap Ayah Kandung ku sendiri! Aku tahu ini salah, tapi aku mohon, cabut nyawaku, atau cabut n