icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pernikahan Piutang Berujung Cinta

Bab 2 Dijadikan Pelunasan Hutang

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 10/01/2025

mperin ah!" batin Deryl saat melihat s

karena tidak tahu si

Dia yang namp

nalan?" t

ca tersenyum men

ggil aja Deryl, nama K

l aja Aca," jawab Aca

aku gak pernah lihat Kam

elah," jawab Deryl tersenyum menatapnya dan men

3," ucap Aca men

berapa?" tanya

lima, Kamu?

empat," j

tua aku sama

yl tersenyum men

ku duluan y

ya

nnya, sedangkan Deryl seny

uar dari sekolahnya, sudah dihampiri oleh Deryl

Deryl mengang

pun langsung menc

t Deryl, segera

rusan!" ucap Aca yang langsung

cowok aja gw diti

erlebih dahulu m

?" tanya Aca m

reng yuk!"

awab Aca

, gw jadi tahu, di mana rumah

a Aca menatapn

wab Deryl tersenyum m

gkah berjalan, Merek

lu gak?" tanya

ryl tersenyum men

a dan mengajak Deryl untu

a?" tanya

aku," jawab

yuk!" ajak Aca men

r, Deryl menanyak

yahmu ya?"

hku," jawab Aca me

gak akur gitu deh sama Ay

" jawab Aca mengg

Kamu gak mau mencerit

ya

, takut Ibu aku nyariin aku!"

a mengantarkan

i dari rumahnya, Aya

ta Ayahnya yang langs

lepaskan diri,

Aca ke sebuah

apa?" tany

juga akan tahu dengan send

tu kamar hotel dan bertemu de

Papa mau ngomong sama Om ya!" ucap A

i Pah!" jawab Aca menggelengkan

r dengan menutup pintunya, sedangka

ak Kamu?" ta

jawab

wal, jika hutang Kamu akan aku anggap lunas, tinggalkan Kami b

ke

ria paruh baya itu. Pria paruh baya itu masu

pa pintunya diku

ar, Kamu main sama Om saja ya!" u

erus melawannya, namun akhirnya tubuh kecil

anaknya begitu saja, Alva pergi ke sua

, dan Aca sebagai bayarannya, karena Alva

an terus berusaha berteriak dan melawannya. Air mata

l itu padanya yang membuat Aca tadi menjawab pertan

ca begitu saja seorang

k menjemput Aca, karena Ia sud

sai mainnya sama Dia!" notifikasi

jawab A

rus meneteskan air matanya

ng ju di-nya. Apa salahku sebenarnya? Aku sering sekali memberitahukan hal ini pada Mama, na

ar pipiku disaat aku mengatakan sesuatu hal yang buruk tenta

annya, malah aku lagi yang salah, padahal aku di sini adalah

an Papa, padahal Papa dengan teganya menjadi

ahagia dan tenang, sama seperti Anak-anak se-usia ku, namun mengapa, Engkau tidak mengiz

ir matanya, namun berulangka

hat memperihatinkan setelah ber

nahan perih di sekujur tubuhnya, dan j

seorang Anak Perempuan, malah justr

perbuatan Ayahnya yang sem

Alih-alih menjadi pelindungku, justru malah merusak mental

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka