Pernikahan Piutang Berujung Cinta
mperin ah!" batin Deryl saat melihat s
karena tidak tahu si
Dia yang namp
nalan?" t
ca tersenyum men
ggil aja Deryl, nama K
l aja Aca," jawab Aca
aku gak pernah lihat Kam
elah," jawab Deryl tersenyum menatapnya dan men
3," ucap Aca men
berapa?" tanya
lima, Kamu?
empat," j
tua aku sama
yl tersenyum men
ku duluan y
ya
nnya, sedangkan Deryl seny
uar dari sekolahnya, sudah dihampiri oleh Deryl
Deryl mengang
pun langsung menc
t Deryl, segera
rusan!" ucap Aca yang langsung
cowok aja gw diti
erlebih dahulu m
?" tanya Aca m
reng yuk!"
awab Aca
, gw jadi tahu, di mana rumah
a Aca menatapn
wab Deryl tersenyum m
gkah berjalan, Merek
lu gak?" tanya
ryl tersenyum men
a dan mengajak Deryl untu
a?" tanya
aku," jawab
yuk!" ajak Aca men
r, Deryl menanyak
yahmu ya?"
hku," jawab Aca me
gak akur gitu deh sama Ay
" jawab Aca mengg
Kamu gak mau mencerit
ya
, takut Ibu aku nyariin aku!"
a mengantarkan
i dari rumahnya, Aya
ta Ayahnya yang langs
lepaskan diri,
Aca ke sebuah
apa?" tany
juga akan tahu dengan send
tu kamar hotel dan bertemu de
Papa mau ngomong sama Om ya!" ucap A
i Pah!" jawab Aca menggelengkan
r dengan menutup pintunya, sedangka
ak Kamu?" ta
jawab
wal, jika hutang Kamu akan aku anggap lunas, tinggalkan Kami b
ke
ria paruh baya itu. Pria paruh baya itu masu
pa pintunya diku
ar, Kamu main sama Om saja ya!" u
erus melawannya, namun akhirnya tubuh kecil
anaknya begitu saja, Alva pergi ke sua
, dan Aca sebagai bayarannya, karena Alva
an terus berusaha berteriak dan melawannya. Air mata
l itu padanya yang membuat Aca tadi menjawab pertan
ca begitu saja seorang
k menjemput Aca, karena Ia sud
sai mainnya sama Dia!" notifikasi
jawab A
rus meneteskan air matanya
ng ju di-nya. Apa salahku sebenarnya? Aku sering sekali memberitahukan hal ini pada Mama, na
ar pipiku disaat aku mengatakan sesuatu hal yang buruk tenta
annya, malah aku lagi yang salah, padahal aku di sini adalah
an Papa, padahal Papa dengan teganya menjadi
ahagia dan tenang, sama seperti Anak-anak se-usia ku, namun mengapa, Engkau tidak mengiz
ir matanya, namun berulangka
hat memperihatinkan setelah ber
nahan perih di sekujur tubuhnya, dan j
seorang Anak Perempuan, malah justr
perbuatan Ayahnya yang sem
Alih-alih menjadi pelindungku, justru malah merusak mental