Mencintai dari Dunia Lain
apa itu pamali wahai, Anak muda?" Kakek
k. Memangny
lepaskan sepatu hitamnya yang berkilau. Thoma
. Sudah membuatm
a. Karena memang lingkungan sekarang semuanya serba instan dan cepat. Hal itulah ya
arus membatin apa? Karena semua yang dia batin,
, Anak muda." Kali ini Kakek yang ada di sebelahnya berkata
isah. Biji-biji ketakutan seperti tersiram di
dilakukan." Thomas membela. Dia meyakini pamali akan datang jika ora
dilakukan? Benark
ntaku memakai cincin
gkan kepala. Thomas menjadi kesal m
aja agar aku tidak menikah dengan Marlena? Kakek salah. Aku ini orangnya setia." Th
mu orangnya setia, tetapi aku juga tahu kamu orangnya suka cero
uruh karena tidak menayngka akan mendapatkan perlakuan
kahanmu berlangsung. Seperti itu ucapmu tadi, soal kapan memakai cincin tersebut. Bukankah kamu menyebut
hon-pohon keberanian yang sudah tumbuh rindang di hatinya, m
benar sudah meruntuhkan keberanian dan bahkan nyawa dari hidupn
gin meminta mendapat dan menoleh ke arah Kakek tadi, ban
pi dia tidak menemukan jejak Kakek itu lagi. Satu pun
k tidak karuan. Pikirannya intens memikirkan kata-kata pamali. Waja
*
m. Marlena yang melihat itu, l
ya pernikahannya diundur. Kenapa, h
ngi Tante. Semuanya terjadi sangat cepat h
cari tempat duduk di rumah itu. Dia mengatur napas sambil me
ahan itu diund
nggalan Ibunya. Dan dia meminta
ahnya semakin tidak karuan. Bahkan sampai-sampai dia
ena?" Lania menutup kepalanya karena tidak
erba cepat dan aku tidak
antos dan Maritha. Marlena dengan waj
apa memanggilku?" Sa
ngantin tidak boleh pergi atau menunda pernikahannya satu hari sebelum per
gamati wajah ayahnya, ibunya, dan tantenya itu. Ha
juga benar-benar membutuhkan cincin itu."
apa?" Lania mend
n detail masalah cincin itu. Lania men
isa ditunda terlebih d
itu sudah menjadi adat turu
enuh kekhawatiran. Sebenarnya apa yang akan t
menyepelekan pernikahan. Mereka menganggap pernikahan adalah hal biasa yang harus mengik
ikahan karena beberapa alasan. Dan apa yang terjadi? Pasangan yang mengajukan peng
g hendak meluap-luap di dadanya. Dia
dak ada. Aku tidak mempercayainya!" tiba-tiba s
ak. Yang jelas aku sudah memberitahumu perihal ini."
n, Tante." Marlena menggelengkan kepala. Dia tidak mau hal-hal buruk
enghubungi Thomas saat ini juga. Jika teleponnya masi
lnya dari saku lalu menghubungi Thomas. Pons
bisa dihubungi?" Lania
li-kali tetapi tetap saja, telepon itu tidak menyahut. Wajah Marlena men
ngi. Bagaimana ini, Tan?" Marlena menangis sej
ik-baik saja. Thomas! Marlena berteriak-teriak di dalam hati. Dia
ik saja? Marlena menangis sejadi-jadi
ambu