OLD & GOLD
arissa pada gambaran F
hujan sekali pun, langit seperti telah membuat perj
i ini terma
lebar-lebar pi
berenang di kedua ujung kolam. Gerungan mobil truck yang mul
alam-dalam, menikmati udara bersih yang mengobrak-abrik racun di paru-parunya, m
toni dalam keadaan yang tak terlalu penting. Hasilnya, kini mereka dalam proses merekrut staf-staf baru yang diseleksi langsung oleh Antoni. Yang terpenting adalah untuk bagian room
n. Apa yang akan terjadi kalau waktu itu dia
ni akan berdiri di pinggir jalan me
ah dimana di pinggirnya berdiri seorang pria jangkung berbincan
panas dia malah memakai jaket c
tahap 'bapak-bapak'. Cara dia bersidekap, kakinya yang melangkah ke kanan-ke kiri tak bisa diam, sesekali dia
anyak yang mau dengan dia. Apalagi dia kaya. Tak terhitung deh
isnya kalau bic
hidup bergelimangan harta ter
Carissa langsung memotongnya begitu saja. Dia berbalik ke kamar, men
ru males ngurusnya." Mang Iwan, penjaga pos satpam dengan
ka, bagian bawah lacinya malah jatuh ke lantai, "kalau eror tinggal minta teknisinya dat
i." Mang Iwan bercerita dengan sungguh-sungguh se
eluruhan. Sebenarnya masih oke sih, mungkin butuh sedikit perbaikan saja.
Gitu lah ya mbak kalau diurus
a naik menyadari sosok itu be
rsoalan kasir ini masih pake sistem dari bu Je
.
sosok itu sebelumnya. Tak tertarik
arissa bisa tahu tipe perempuan seperti ap
ng?" Carissa menaiki kursi jangkung dengan
Kalau sama bu Jeni ada empat anaknya. Sebentar mbak ... " Mang Iwan berjalan ke laci ujung. Membuka paks
ri kanannya dua perempuan berambut ikal yang sama-sama dijepit pita di kanan. Mereka nyaris persis dengan mata besar dan bulu mata lentik. Didepan mereka dua anak lelaki yang matanya lebih mirip ke Antoni. Usia mereka semua tak jauh beda. Lalu duduk ditengah
Carissa bisa merinding
. Yang paling tua umurnya dia lima namanya mbak Claire, yang ked
lima tahun?" Tegas
asing. Saya denger-denger, katanya mereka skeptis sam
ari Antoni saja dua tahu
sa malah berpikir an
endiri. Untung saja dia bertemu mang Iwan hari ini. Muda
i diambil waktu si anak tertua masih di usia SMP, "
ak. Saya nggak ngerti katanya mah mau jadi desain. Tapi kalau pa
agaimana keangkuhan itu akhirnya meretakkan rumah tangga mereka. Biar bagaimana juga, lela
ma merek
asih jualan buah di depan. Dari jaman cuma ada arena kuda doang. Saya udah hapal seluk beluk
, "jadi selama itu pak Antoni gak p
. Adanya yang lewat-lewat doang," Kedua alis
aknya? Mereka
arah-marah doang sama pak Antoni. Katanya ini tempa
mpun
ama lebih dari sepuluh tahun, dan ketika dik
au?" Desak Carissa, ingin memastikan apakah betul hidup orang sekaya An
? Bisa dihitung jari pokoknya mah. Itu juga paling cuma
terasa asing bagi C
l belanjaan. Sekarang mumpung arena lagi renovasi, A Riko ambil cut
ari
mempercayakan semuanya pada Carissa. Selain atasan yang berani melatih karyawannya, ber
rang pria yang membutuhkan sosok feminim, Antoni seorang ayah yang berpendi
ahwa beberapa bulan kemudian, ketika hotelnya yang buka saja kamarnya hampir selalu penuh. Apal
sti bisa balik d
iasa. Senyum yang tersungging di bibinya, murni berasal dari dala
.2
ternyata dibalas dingin du
kai kain bahan satin itu, membuat rambut menutupi lehernya.
u dia pakaikan skincare. Tapi just
, iseng-iseng dia melihat restoran terdek
k atau bakso aci. Tapi kepulan asap panas, kuah pedas as
Inget, lo bukan tamu!"
. Mulai hari ini Carissa akan lebih peka untuk melirik meja paket d
memang terbuka, tapi akan lebih menyebalkan lagi kalau dia musti ri
ya pada diri sendiri samb
ng. Melewati lobi yang sepi dengan dengkuran Asep si resepsionis yang t
ini l
kakinya lebih dulu. Suasana gelap menyambu
ik ojek itu baru belok lewati gerbang. Kaki Carissa melangkah
un.
endarat di tan
so
nya h
k sempat
ek tembok dingin. Kaki kanannya menek
a ternyata jatuh
dak tinggi. Hanya setengah meteran. Ta
ya pelan melihat k
ar
h
na sua
a tau-tau sudah berj
to
annya adalah... KENAPA MALAM-MALAM DAN
i-hati dong
h lagi sebuah tangan yang menelusup ke pinggangn
besar dipegang m
. Cahaya yang remang memungkinkan Carissa kesulitan melihat wajahn
erusaha membuat kaki kanannya berdiri. Dia malah
Antoni menunduk me
itu? Carissa makin meloto
ingkarkan tangann
akan Antoni akhirna membawa tubuh
lepaskan pegang
g seketika waktu Anto
Atau u
af di hotel ini harus di
cowok mungil itu akan agak kesusahan a
takdirnya bah
hidungnya, bibirnya yang berisi, dagunya yang pas sekali dengan bentuk wajah lonjongnya. Wangi woody maskulin
h.
jalan men
dia baru saja didudukkan di kursi tunggu p
angnya. Antoni juga melepaskan
menunjuk ke kaki kanan Carissa. L
a. Tidak sakit ternyata. Tapi kok bisa-bi
sakit om." Ja
li. Yang ini harus diber
ak usah. Saya punya p3k kok. Saya bersihin sendiri aja
"kenapa kamu gak minta Nenden
h mendadak dia merasa tak enak. Pasti kesannya ja
est... Lagian kamu ga
ikan omelan Antoni. Lelaki it
iba-tiba sekarang bos yang mengambilkan makana
nya agar dia duduk di posisi yang betul. Kedu
elaki itu meletakkan plastiknya disamping Carissa. Dia mala
om." Liri
f ke
otin malem-m
ngaja jatuh biar
Gak gi
enapa mi
ya jadi g
sa merasa pasti gara-gara dia Antoni kepikiran ses
ita diujung gedung." Nadanya mulai merenda
eneran punya p3k kok. Bi
diri duluan, mengambil plastik tom
Jangan!" Geleng
saja sudah bikin halusinasi baga
kamu
tu menahan ngilu kaki kanannya dan m
ntang Antoni sam
angkah. Aman. Du
sa
a la
ah lah
sampe
kepiting pincang. Setelah susah payah nahan sakit, akhirnya dia tiba di pintu ma
tamu saya kabur karen
ndongannya. Sekali Antoni membuat badan Carissa melompat sedikit untuk menyesuaikan p
bermain. Tebar lah s
ang digendong orang random. Bukan seorang Antoni om-om tampan yang kekar
yata. Ini c
gung dan bawah pahanya san
issa untuk mempercepat w
Carissa memegang dinding untuk menyeimbangkan di
ntoni menyerahkan bungkusan tomyumnya, "
arissa mengambil tom
angguk. Lalu berbalik badan dan pe
sulit kan kalau imajina
ukan kala manusia lain kena musibah. Carissa tak perlu kepikiran. Tak perlu menging
masih mencari cara untuk me
matanya jam delapan kala matahari kem
ru ketukan di pintu yang me
menggeliat namun kebablasan membuat
anggil seseorang per
nis berseragam dress panjang batik dengan rambut dicepol itu membawa semangkuk makanan, "maaf mbak ganggu pagi-pagi. Kam
p
h diadakan
an dari Antoni karena Car
a menggeplak d
Kenapa
marah sama saya ya
" Heran
lian sampe bikin m
paikan sama saya, saya disuruh bilang ke mbak Carissa
oleh kay
aja gak pernah dikasih fasilitas kayak gini. Buat mbak Ca
sudn
nden sok rahasia. Perempuan itu masuk ke k
?" Carissa sadar betul wajahnya memer
uar kamar, menengok ke kiri dan kanan lalu berbisik, "biasanya bapa
nelan luda
n sia
*
*
*