Badai Cinta Terlarang
pte
ah aula yang dihiasi bunga putih dan lilin mewah. Hari itu,
dangan, tapi Alex dan Jennifer tetap tersenyum cerah, me
an pasangan hidup yang tepat," ujar seo
ih," jawab
n, antrean panjang mas
yang baru saja tiba, seorang wanita paruh baya yang anggun
mata. "Hera?" bis
bisa menahan diri. Ia langsung memeluk
kiri dan kanan wanita itu. "Kenapa nggak kasih kabar
, sengaja mau bikin kejutan. Lagipula, baru sempat datang hari ini. Seminggu yang lalu
ihat keakraban Alex dengan wanita itu. Ia sempat berpikir Hera
a selama ini?" tanya Alex ant
h habis. Kami memutuskan untuk kembali ke Indonesia, da
kita," sela pria di sebelah Hera dengan n
am. "Kita sudah b
melengos, menghindari tatapan Hera
ara Hera dan suaminya. Ia lalu menoleh ke Jennifer yang ma
gun, senyum lembutnya tak pernah lunt
dengan nada penuh kebanggaan, "Ini kaka
as ke bawah dengan tatapan tajam yang membuat Jennifer sedikit
b Jennifer sambi
dengan lebih intens. Tatapannya tajam, seola
Kamu cantik. Tapi aku penasaran, apa kau cukup kuat untuk mendampingi adikku? Hi
k menyangka dengan ko
enang, "Saya mencintai Alex, Mbak Hera. Dan saya siap
asa bangga. "Kamu tidak perlu khawatir, Mba
ajam dan sangat merendahkan. "Kita lihat saja n
ih ke dua anak muda di sampingnya. "Ini
," Sahut
muda yang tampak santai namun menyebalka
b Hera acu
line. "Halo Tante Jenny," ucapnya dengan
erasa risih ketika Daniel tidak segera melepaskan genggamannya. Mata pria itu
iel, hampir seperti berbic
l tiba-tiba menarik tubuhnya lebih dekat
mundur. Namun ia menahan diri, mencoba me
memang begitu, sayang. Dia sedikit
ia merasa tersinggung. Jennifer tetap mencoba
icara. "Jangan kaget. Itu kebiasaan Daniel di
erlihat bahwa senyum itu dipaksakan. "Oh
ramah. Namun, Erika tidak menyambut uluran tangan itu. Sebaliknya, gadis i
tapi ia menutupinya d
a itu hanya berdiri di belakang Hera, matanya terus menghindar dari Alex. Namun, saat s
ngapa Latif tampak begitu dingin dan seolah menyimpan dendam kepada
, "Alex, kami mau menumpang di rumahmu untuk sement
entu, Mbak. Tinggallah selama yang Mba
Jennifer hanya bisa tersenyum ti
u mau kerja sambil kuliah di sini. Kan Om pemilik
"Tentu, Erika. Kamu ma
. "Aku mau cari universitas yang bagus untuk S2, tap
i besar. Baiklah, nanti kita atur. Om akan bantu kam
pat. Sikap Erika yang sombong dan tuntutann
ennifer. Tatapannya jelas tidak biasa, sepe
a menghindari pandangannya, tetapi
rencana mereka di Indonesia, Jennifer hanya diam s
ada sesuatu yang lebih berbahaya di bal
r menyadari bahwa kehadiran keluarga
sombong dan angkuh, Latif yang misterius, dan Da
i. Namun, di dalam hatinya, bayan
-*AQ*-
Conti