icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JEJAK - JEJAK PENGKHIANATAN

Bab 3 Keintiman yang Tersembunyi

Jumlah Kata:1469    |    Dirilis Pada: 26/11/2024

tumbuh di antara mereka mulai mempengaruhi setiap aspek kehidupan mereka. Keheningan di antara mereka tidak lagi sekadar keheningan. Setiap pert

rang berbicara dengan serius, lebih banyak menghabiskan waktu masing-masing dalam dunia mereka sendiri. Melani sering menghabiskan waktu denga

g menarik mereka lebih dekat. Keduanya berusaha untuk tidak menampakkan perubahan ini, tetapi mereka

ang pergi mengunjungi ibunya di luar kota, jadi ini adalah kesempatan untuk bertemu denga

a Rina dengan lembut, memberi

ia melangkah masuk, ia merasakan kehangatan yang selalu hadir setiap ka

gga kejadian-kejadian lucu yang terjadi di sekitar mereka. Tetapi, suasana terasa berbeda malam itu. Setiap ka

dengan suara pelan, matanya sedikit meng

Rina yang penuh dengan ketegangan. "Aku tidak tahu, Rina

Aku juga merasakannya." Ia kemudian meletakkan tangan di atas tangan Aditya. Tangan me

aling terhubung, penuh dengan kehangatan yang tak terungkapkan. Hati Adity

ya, suaranya hampir terdengar seperti

nyum itu penuh dengan ketegangan. "Aku tidak tahu, Aditya. Tapi aku tidak

alam dirinya untuk menyerah pada perasaan ini, untuk melanjutkan apa yang telah mere

awabnya dengan suara serak. "Tapi

ahnya dan memandang Aditya denga

Aditya," katanya lembut. "Kamu suda

suara di dalam dirinya yang mengatakan bahwa semuanya memang sudah berubah. Kesenangan yang dulu ia rasakan dengan Melani

udah lama tertahan. Itu adalah ciuman yang seolah membebaskan mereka dari segala aturan dan kendala ya

erengah-engah, hatinya berdebar kencang. Ia tahu bahwa

nya Aditya dengan nafas yang terenga

an lebih pahit daripada biasanya. "Kita teruska

perangkap yang tak bisa ia lepaskan. Ia tahu, dar

git-langit, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Ciuman itu-saat mereka saling berciuman di ruang

pan matanya yang penuh harapan, dan cara ia merasa hidup saat berada di dekatnya-semua itu membuat Aditya bertanya-ta

i pagi ini setelah mengunjungi ibunya. Aditya merasakan tekanan di dadanya. Ia berusaha menenangkan dirinya

idak terlihat tergesa-gesa. Melani sudah ada di meja makan, menikmati secangk

" sapa Melani, sambil

yang mengganjal di hatinya. Ia duduk di meja, menikmati sarapan yang sudah disiapka

bagaimana pertemuan mereka berlangsung dengan baik, dan betapa sen

li ia melihat Melani, bayangan Rina muncu

da masalah di kantor?" tanya Melani, meny

ha terdengar wajar, tetapi suaranya sedikit terdengar

ang perlu istirahat, Aditya. Aku ingin kita bisa lebih ban

elani untuk lebih dekat dengannya terasa seperti beban yang semakin berat. Ia tahu, di bal

ng rapuh, di antara dua dunia yang semakin bertentangan-dunia dengan Melani yang penuh harapan

rai mobil menuju rumah, ponselny

bertemu lagi? A

sendiri bahwa apa yang mereka rasakan bukan hanya permainan semata. Tetapi ia tahu, ia tidak bisa begitu saja melan

ulis balas

ti, Rina. Ini bukan

erlalu sebelum p

api aku tidak bisa b

i persimpangan yang tidak dapat dihindari. Jika ia terus menjalin hubungan dengan Rina, ia tahu itu akan meng

ali ia bersama Rina, ia merasa seperti ada bagian dari dirinya yang hidup kembali. Ia merasa dihargai

gat, tetapi dalam hati Aditya, ada lubang besar yang tidak bisa diisi lagi. Ia tahu

di ruang keluarga, Melani mencoba m

i?" tanya Melani, menggenggam tangan

an. Ia ingin mengatakan bahwa ia juga ingin lebih dekat, tetapi

waktu sendiri," jawabnya, mencoba m

tampak kecewa. "Aku mengerti, Aditya. Aku berhar

ang semakin menyesakkan dadanya. Ia tahu bahwa semakin lama ia b

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka