icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JANJI YANG TERKHIANATI

Bab 4 Di Ambang Ketidakpastian

Jumlah Kata:1463    |    Dirilis Pada: 25/11/2024

h hampir selesai, hanya tinggal beberapa detail yang harus diselesaikan sebelum hari besar mereka. Namun, ada perasaan

i. Namun, seperti biasa, pesan itu tak kunjung datang. Ardi sudah mulai sering terlib

aman ini semakin sulit untuk diabaikan. Ia mengingat betapa hangatnya hubungan mereka dulu, bagaimana mereka bisa saling berbicar

ingkat dari Ardi, "Sayang, maaf aku terlambat. Ada banyak hal yang

. "Kita akan bicara nanti malam." Kata-kata itu terasa kosong, sep

itu dengan cepat

an. Nadia menunggu hingga larut malam, tapi ponselnya tetap sunyi. Hatinya dipenuhi dengan pertanyaan-per

u hingga siang dan akhirnya memutuskan untuk mengunjungi kantor Ardi. Ada ra

resepsionis menyapa dengan senyum ramah. "Selamat siang, m

alam?" tanya Nadia

sejenak. "Sepertinya dia ada rapat penting di ru

gkan diri. Namun, pikirannya terus melayang pada Ardi, yang selalu tampak sibuk belakangan ini. Ketika be

senyum padanya. "Sayang, maaf aku tidak memberi kabar tadi malam. Ak

capkan itu. Tapi aku merasa ada yang salah. Kamu selalu pulang terlambat, bahkan

kan pembicaraan. "Aku hanya ingin memastikan semuanya berjalan lancar. Aku

ernah ada, Ardi. Kamu menghindar dariku, dan aku tidak

-apa. Ia tahu apa yang Nadia rasakan, tetapi ada sesuatu yang lebih besar yang

skan semuanya nanti, aku janji. Tapi sekarang, aku butuh waktu u

tuh cinta pada seseorang lain, Ardi?" pertanyaan

mengungkapkan kebenaran yang seharusnya Nadia ketahui. Ia hanya bisa m

nyikan, sesuatu yang lebih dari sekadar alasan pekerjaan yang terus diulang-ulang. Tanpa be

a tujuan, pikirannya kacau. Apa yang sedang terjadi dengan hubungan mereka?

g harus melangkah ke mana. Dunia yang dulu penuh dengan janji dan kebahagiaan kini terasa asing. Semua yang mereka impikan b

rinya yang memegang kemudi dengan kuat, mencoba mengendalikan dirinya dari tangis yang sudah lama tertahan. Semua kena

muncul di sana. Dalam sekejap, hati Nadia berdegup kencang. Namun, d

erlalu sebelum p

ar butuh waktu untuk diri sendiri. Aku tidak ingin kita terjeba

m dirinya. Apa maksudnya? Apa yang sebenarnya terjadi pada Ardi? Mengapa ia begitu sulit untuk

dia akhirnya membuka pesan bal

agi? Apakah kamu sudah menemukan seseorang yang lebih baik? Aku merasa seper

kesedihan yang selama ini ia simpan. Ia tahu bahwa pesan itu tidak akan meny

nya bergetar lagi. Kali ini, j

rus aku hadapi, sesuatu yang sulit aku jelaskan. Aku akan berbicara lebih b

ni memilih untuk menarik diri. Nadia tahu ada sesuatu yang lebih besar yang sedang terjadi di balik kata

erapa minggu lalu. Sebuah pesan yang terjatuh dari ponsel Ardi saat ia sedang du

kannya langsung. Kini, segalanya mulai terhubung dalam pikirannya. Ardi menjauh, terlalu sering menghindar,

mulai tampak seperti orang asing. Nadia menggigit bibirnya, berusaha menahan diri untuk tidak menangis. Tapi, seiri

lagi jal

tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia meneleponnya sekali lagi, tetapi Ardi tidak menjawab. Nadia menghela nap

ir dalam tubuhnya. Jantungnya berdebar, dan setiap detik terasa lebih panjang dari biasanya. Ia m

mun, ada sesuatu di matanya yang tidak bisa Nadia pahami. Se

mun Nadia bisa merasakan betapa tegangny

. "Apa yang terjadi? Apa yang kamu sembun

yang ia pikul. Setelah beberapa detik, Ardi mengangkat kepal

lahan, "Ada seseoran

a merasa seolah-olah seluruh dunia runtuh di sekelilingnya. Ia tidak bisa berkata-kat

dahnya mengkhianati janji yan

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka