icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CINTA YANG SALAH

Bab 3 Pertemuan Tak Terduga

Jumlah Kata:1507    |    Dirilis Pada: 22/11/2024

sudut kafe yang biasa i

kir kopi atau teh hangat. Namun, hari ini, Maya datang sendirian. Arif sedang ada urusan kantor

kah terdengar jelas di telinganya. Maya tidak mengalihkan pandangannya, namun hatinya ber

s. Pria yang pernah mengisi hari-hari penuh cinta dan tawa di masa lalu, kini berdiri di depa

ya berdebar. "Maya?" suaranya penuh keheranan, seolah tak percaya bahwa mereka bertemu di

mikat, dengan tatapan yang menyiratkan kenangan indah yang tak pernah benar-benar hilang. Meskipu

mbali ke kota," jawab Maya, beru

ku baru beberapa minggu di sini. Sepertinya tak ada ya

hatinya bergemuruh. "Iya... memang. Tapi, bagaimana

ntara mereka. "Aku sebenarnya sudah lama ingin kembali," jawabnya, menatap

akan sesuatu di dalam dirinya, sebuah tarikan yang membuatnya ingin mengingkari kenyataan bahwa ia sudah menikah dengan Arif.

am dan penuh emosi, "Aku tidak pernah berhenti memikirkanmu. Aku tahu kita berdua memilih jalan yang berbeda

s, dan meskipun banyak waktu yang telah berlalu, perasaan itu seperti tidak pernah hilang. "Dimas..." Maya mencoba mengat

Tapi... aku tidak bisa hanya diam, Maya. Setiap kali aku melihatmu, aku merasa seperti kembali ke waktu itu-wak

ul dalam dirinya, meskipun ia mencoba keras untuk mengabaikannya. Hatinya masih milik Arif, t

embali seperti dulu. Aku hanya ingin tahu, apakah kamu juga masih merasakan hal ya

perti ombak yang tak bisa dihentikan. Dia mengingat malam-malam yang penuh canda tawa, percakapan panja

dalam dirinya mencoba menenangkan hatinya. Aku sudah memil

a, suaranya rendah, "Aku tidak tahu apakah aku bisa melupakan semua yang pernah kita miliki. Tapi aku juga tidak

edihan di matanya. "Aku mengerti, Maya. Aku tidak ingin memaksamu. Aku han

buatnya semakin bingung. Apa yang harus aku lakukan? pikirnya dalam hati. Kenapa aku m

mudah. Dan kini, ia terjebak di antara dua cinta yang sangat b

hwa Maya sedang berjuang dengan perasaan yang berlawanan, dan dia tidak ingin memaksakan

mbawa kita ke jalan yang

. "Kita berdua memilih jalur yang berbeda, tetapi aku selalu bertanya-t

dak tahu, Dimas. Aku... aku sudah berkomitmen pada Arif." Kata-kata itu teras

ak pernah ingin mengganggu hidupmu. Tapi, aku rasa aku perlu jujur dengan diriku sendiri

i Arif, pria yang telah menjadi suaminya, yang selalu ada untuknya, yang memberinya kenyamanan dan kestabi

ranya penuh tanya. "Kenapa kamu kembali ke sini? Kena

idupku tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi antara kita. Aku tidak bisa hanya diam melihatmu bahagia ber

yakinannya. "Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan, Dimas," jawab Maya pelan, "Aku sudah memilih ja

u hanya ingin kamu tahu, jika suatu saat nanti kamu merasa kehilangan ses

uh pengertian, seperti menambah beban yang harus ia bawa. Bagaimana bisa ia membia

Perasaan itu begitu kuat, begitu menggoda, namun di sisi lain,

g, Dimas?" Maya berbisik, hampir tidak terdeng

Aku hanya tahu, kadang-kadang hidup membawa kita kembali ke orang

an perasaan yang tertahan kini mulai retak sedikit demi sedikit. Ia tahu bahwa dirinya berada di

a mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Dimas d

a membiarkan diriku terjebak leb

pengertian. "Aku mengerti, Maya. Aku tidak akan memaksamu. Tapi ing

baru saja ia buat. Ia melihat Dimas untuk terakhir kalinya, dan den

menenangkan pikirannya yang kalut. Kenangan bersama Dimas masih terngiang di telinganya, namun

wa dirinya sedang berjalan di atas garis tipis antara dua dunia-dunia yang penu

ia ambil, ia merasakan beratn

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka