icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
CEO: Kepincut Cinta Biduan Cantik

CEO: Kepincut Cinta Biduan Cantik

Penulis: penadau
icon

Bab 1 Gemerlap Panggung

Jumlah Kata:1280    |    Dirilis Pada: 19/11/2024

akan. Gaun itu mungkin terlihat mewah di mata banyak orang, tapi hanya Rania yang tahu, itu hanyalah pakaian sewaan yang harus ia kembalikan ke butik

g berjuang keras menyelesaikan kuliahnya untuk meraih mimpi sebagai guru taman kanak-k

untuk Rania!" seru pembawa acara, m

an penampilannya. Ia menyeka keringat di pelipis dengan

a suka sama kamu," puji Mbak Leni sa

hati, ia menghela napas. Penampilan tadi memang berhasil, tapi k

angan sempit dengan cermin-cermin besar yang dihiasi lampu-lampu bulat. Di sinilah Rania bisa menjadi

lu? Aku pesenin nasi gore

k lapar, Mbak. Masih banyak t

, harusnya makan dulu biar ada energi,"

"Nanti aja, Mbak. Aku

u panggung tiba-tiba mengetuk pintu ruang ga

l mengernyit. Ia jarang mener

ngnya rapi banget, kayak

k Leni dengan pan

onsor?" teb

lang tunggu sebentar ya, M

i. Di sudut ruangan, berdiri seorang pria dengan jas hitam yang terlihat mahal. Rambutnya rapi, dan wa

nia, kan?" tanyanya, su

aya bantu?" Rania mencoba terseny

i. "Saya diundang ke acara ini oleh salah satu mitra bisnis saya

kukan kesalahan? Atau ada sesuatu y

"Tapi saya melihat hal lain di balik itu. Anda terlihat tidak sepe

. Ia tidak menyangka seseorang bisa

wab Rania akhirnya. "Tapi saya rasa penonton su

nya ingin memberi tahu bahwa kesan pertama se

a seperti Dimas, dengan jas mahal dan aura superior,

ermisi. Ada urusan lain yang harus saya selesa

gi, seorang gadis kecil berl

iak gadis kecil i

ngejutkan Rania. Gadis kecil itu memeluk kaki Dimas sebelum akhi

a?" tanya gadis

dengar," jawab Dimas sambil me

ka," seru Naira dengan semangat

cap Rania lembut. "Kamu

usias. "Iya! Aku suk

unyi. Ia mengangkat telepon dengan wajah serius,

a dengan Naira. "Kamu anak yang baik,

alu-malu. "Kakak

kecil ini mengingatkannya pada murid-murid di tama

kak mau jadi teman kam

mas kembali menghampiri mereka. "

um pergi, ia melambaikan tangan ke

ereka pergi, Rania merasakan sesuatu yang aneh. Kehadiran Dimas da

-

di sudut ruang ganti. Ia membuka buku catatan kecil yang selalu ia bawa, menc

mas dan Naira. Pria dingin dengan pandangan

rga yang menarik," gumam

nggung mungkin akan membawanya ke sesuatu yang lebih besar

belakang. Pandangannya lurus ke depan, tapi pikirannya kembali pada sosok Rania. Ada

jadi awal dari kisah yang aka

*

ara angin malam masuk melalui jendela yang sedikit terbuka. Ia menghela napas panjang, mencoba menyusun pikirannya. Pertemuan dengan pria

emainkan ujung bolpoinnya. Ia mendongak menatap langit-langit kamar. "Tapi... dia benar. Aku memang merasa tidak sepenuhnya ada di sana. Pan

s dari pagi sampai malam, tapi rasanya selalu kurang. Orang-orang melihatku di panggung, berpikir hidupku penuh gemerlap.

tanggal sudah dilingkari merah, menandai tenggat tugas dan ujian ya

henti sekarang, semua yang sudah kulakukan akan sia-sia. Entah aku suka atau nggak, aku harus terus jalan d

uk terus berjuang. Dunia panggung hanyalah batu loncatan, bukan tujuan akhir. Dengan tekad yang kembali men

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka