icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
SETIA TANPA RAGU

SETIA TANPA RAGU

Penulis: Nagareboshi
icon

Bab 1 Perpisahan yang Berat

Jumlah Kata:1504    |    Dirilis Pada: 14/11/2024

Wajahnya yang biasanya ceria kini terlihat murung, dan perasaan berat menjalar di hatinya. Di sampingny

nya serak, seolah mencoba menahan perasaan

ng hampir jatuh. Ia bisa merasakan bahwa i

bisa mencari pekerjaan yang lebih dekat?"

ku juga nggak ingin pergi, Nis. Tapi ini kesem

tangis. "Aku tahu, tapi... kenapa sekara

dari kenyataan, Nis. Tapi aku janji, apapun yang terjadi, aku akan selalu ada untukmu. Kita akan tetap be

bagaimana jika kita mulai berubah seiring berjalan

"Aku tahu ini akan sulit, Nis. Tapi percayalah padaku, percayalah pada kita.

sa tetap setia?" Nisa bert

in, Nis. Kita sudah melalui banyak rintangan, dan jarak ini hanya akan

bingung, takut, dan rindu pada saat yang bersamaan. "Aku t

kan tetap sama, Nis. Waktu dan jarak nggak akan mengubah apa yang kita miliki

tnya dalam hati. Meski hatinya penuh keraguan, ia berusaha meyakinkan dirin

an wajahnya untuk mencium kening Nisa. "Aku akan ke

ahu bahwa keputusan ini bukanlah yang mudah, namun ia jug

uju pintu keberangkatan. Nisa menatapnya pergi, hati terasa seperti terk

enting dalam hidupnya. Pesawat yang akan membawanya pergi sudah semakin dekat, dan detik-detik itu terasa begit

mendadak menjadi jauh dan sepi. Semua kenangan bersama Rian berputar-putar di pikirannya. Mereka perna

Nisa mengambil ponselnya dari tas, dan melihat na

dengar dari ujung telep

tangis yang mulai mendesak keluar. "Aku di si

u, aku nggak akan pernah jauh dari kamu. Apap

i. "Rian, aku takut. Takut kita akan beruba

akan terus berusaha, dan kita akan berjuang bersama.

gin percaya itu, Rian. Tapi... aku nggak tahu berapa lama aku bisa bertahan tanp

setiap menit, aku akan selalu di sini, meneman

dan penuh keyakinan. "Aku tahu kamu kuat, Nis. Kamu sudah sela

ata Rian. Meskipun hatinya masih terasa sakit, ia tahu bahwa perasaan ini-per

k, suara penuh keyakinan meski air mata m

s, aku akan ke

ngan sebuah kata yang terasa

n raya yang sibuk. Pikirannya kacau, hatinya terasa seperti terbelah. Meski kata-kata Rian memberikan sed

ang yang masih lalu lalang, tetapi bagi Nisa, waktu seperti berh

sendiri. Ia tahu, ini bukan perpisahan selamanya. Rian akan kembali, sepe

uah surat yang Rian tulis sebelum berangkat. Surat yang menjadi pengingat akan janji mereka. Dengan

, cin

a, dan aku percaya kita bisa melewati ini juga. Jarak akan membuat kita lebih kuat, waktu ak

bali, aku ingin kita memulai semuanya dengan cara yang lebih baik. Jangan ragu

cinta

tes, namun kali ini ia tidak merasa seberat tadi. Ada sedikit kedamaian yang mulai meresap di hatinya. Rian tidak akan meng

a melihat nama Rian muncul di layar. Sek

sedikit tergetar namun m

jelas dan penuh perhatian. "Aku hanya ingin kamu tahu, kamu

lebih ringan. "Aku tahu, Rian. Tapi kadang aku mer

ernah pergi dari hidupmu, meski aku jauh di sana. Kamu

ragu yang sempat mengganggu hatinya mulai mereda, digantikan dengan key

rsama. Satu tahun, dua tahun, sepuluh tahun pun kalau perlu, aku akan

yang hampir pecah. "Aku akan menunggumu, Ria

empat yang sama. Tiba-tiba, suara pengumuman terdengar di seluruh termin

an akhirnya, suara berat. "Tapi

ngan lembut, hatinya hampir

u. Aku akan kembali, Nis, dan kita akan menjalani hid

ru yang menguatkan dirinya. "Setia tanpa ragu," jawab Nis

is," Rian berkata,

nta kamu, Ri

uatan yang datang dari kata-kata mereka. Meskipun perpisahan ini sangat berat, ia tahu bahwa cinta mereka jauh lebih besar dari

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka