icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

BAYANGAN DIANTARA KITA

Bab 3 Kebenaran yang Terungkap

Jumlah Kata:1765    |    Dirilis Pada: 13/11/2024

pi Adit dengan bukti perselingkuhan yang telah ia kumpulkan-terasa semakin sulit untuk dilakukan. Namun, ia sudah terlalu jauh terperangkap dalam kebohongan dan pengk

pan matanya. Suasana rumah itu terasa asing-sunyi dan kosong, seperti sebuah tempat yang sudah kehilangan tujuannya. Adit men

it bertanya, berusaha terden

enenangkan dirinya sebelum berbicara.

cemas, namun ia berusaha tetap tenan

luarkan sebuah folder berisi foto dan dokumen yang sudah ia kumpulkan. Gambar-gambar itu-gambar Adit dan Li

emua yang aku temukan. Aku tahu tentang kamu dan Lin

s meja. Senyum yang tadinya terlihat di wajahnya menghilang seketika, digantikan

Adit berkata, mencoba terdengar tenang. "Aku bi

Adit? Semua bukti ini lebih dari cukup untuk menunjukkan kebenarannya. Apa lagi yang bisa kamu je

ng tak bisa lagi menyembunyikan rasa bersalah. "Maya, aku..." Suaranya tercekat. "Aku tahu kamu akan

semakin jauh, semakin tidak nyata. Ia melihat bibirnya bergerak, nam

ng hampir tak terdengar, terkejut oleh pengakuan Adi

ghancurkanmu. Aku tidak tahu kenapa semua ini bisa terjadi. Aku... aku sangat egois. Aku terj

seperti kebohongan yang lebih besar lagi. Apa yang Adit katakan, tidak bisa menghapus rasa sakit yang ia rasakan sekarang. Rasa sak

ara Maya terdengar datar, namun di dalamnya ada kekosongan yang dalam

alasan yang cukup baik untuk itu, Maya. Aku hanya... aku hanya manusia yang gagal. Aku... tid

Kamu tahu apa yang lebih buruk daripada melihat foto-foto itu? Itu adalah kenyataan bahwa selama ini aku tidak pernah benar-benar mengenal siapa kamu. Selama ini aku mengira kita bisa melewati se

ia ciptakan sendiri. Rasa sakit yang muncul di mata Maya tidak bisa ia hapus. Ia tahu, semua y

u tahu aku tidak bisa memperbaikinya. Aku sudah menghancurkan segalanya. Aku tidak pantas mendapatkan

an pisau yang semakin dalam menembus hatinya. Pengakuan itu membuatnya merasa tak berday

. "Aku tidak tahu apakah aku bisa memaafkanmu, atau bahkan melanjutkan hidup bersamamu setelah semua ini. Tapi satu ha

pi ada sesuatu dalam dirinya yang membuatnya tetap bergerak. Keputusan yang baru saja ia buat-untuk pergi-adalah langkah pertama menuju kebebasan.

dan sunyi. Namun bagi Maya, hujan itu seakan mencuci luka-lukanya, membiark

erayap-takut akan masa depan yang tak pasti, takut akan langkah selanjutnya.

kebutuhan untuk melepaskan diri dari semua ikatan yang selama ini mengikatnya. Ia tidak ingin berad

ana. Suara detak jantungnya semakin cepat, namun ia tahu bahwa tak ada yang perlu ia bicarakan lebih

idak. Akhirnya, dengan tekad yang bulat, ia menekan tombol "Matikan" tanpa

nar mengakhiri semua ini. Ia tidak ingin meninggalkan Adit begitu saja tanpa mengetahui pe

dit masih duduk, tampak kehilangan arah. Ketika dia melihat Maya masuk, ada ekspresi yang su

hu harus bagaimana lagi. Aku mencintaimu, tapi aku telah menyakitimu dengan cara yang tak bisa d

enghancurkannya." Suara Maya terdengar rendah, namun tajam, penuh ketegasan. "Aku ingin kamu tahu bahwa aku tida

in meminta maaf, namun tidak tahu bagaimana caranya. "Maya, aku... aku ingin kamu tahu, aku tid

a mengatakan itu, Adit? Setelah semua yang kamu lakukan? Bagaimana kamu bisa berharap ada yang tersisa? Aku tidak bi

an kini terasa sia-sia, dan bahkan ia merasa semakin jauh dari Maya. "Aku tidak tahu apa

h menghancurkan segalanya. Kamu tidak tahu arti cinta yang sebenarnya. Cinta bukan tentang menginginkan seseorang saat itu

"Aku harus pergi, Adit. Aku tidak bisa tinggal di sini, di tempat yang telah menjadi kenangan buruk. Aku harus

p setiap kata yang baru saja ia dengar. "Maya... tolong. Jangan p

u sudah memilih jalannya, dan aku harus memilih jalanku sekarang. Maafkan aku, tapi aku tid

anya bisa berdiri diam, terpaku, tidak mampu melakukan apa pun sela

dari rumah itu, menjauh dari Adit, membuatnya merasa sedikit lebih hidup. Meski luka masih ada, meski hatinya masih berdarah

dak akan pernah kembali ke masa lalu. Ia akan menjalani hidupnya dengan cara

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka