Terjebak Pesona CEO Dingin
ernikahan mereka. Kenangan manis itu seolah-olah mengejeknya, mengingatkannya pada segala yang
epaskan Arlena, wanita yang telah memberinya kehidupan baru dan arti cinta yang sesungguhnya. Namun di sisi lain, bay
-
kan H
mun tanpa sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya. Leonard memperhatikannya dari kejauhan, hatinya semakin t
i Arlena yang sibuk dengan kegiatan memasak, mencari-cari keberanian untuk
aris berbisik. "Tapi kumohon... berikan aku kesempatan untuk menjelaskan sem
ikkan badan. "Maaf, Leonard. Aku rasa penjelasan apa pun
a tidak menyerah. "Arlena, aku bersedia melakukan apa saja untuk mendapatk
u apa yang paling menyakitkan? Kau telah mengkhianati kepercayaan yang selama ini kuberikan pad
an Arlena tak bisa begitu saja hilang dengan kata-kata permohonan maafnya. Namun, ia teta
-
Ber
ang menusuk. Leonard berusaha keras untuk memperbaiki hubungan mereka, dengan me
atap langit senja yang perlahan mulai gelap. Leonard mendekatinya, lalu duduk di sampingny
u tahu aku telah melakukan kesalahan besar. Aku tahu mungkin tak ada yang bisa membuatm
"Leonard, aku mencoba memaafkanmu. Aku benar-benar mencoba. Tap
berat. "Arlena, kau adalah satu-satunya wanita yang ku
. "Leonard, apakah kau tahu betapa sulitnya bagiku untuk kembali mempercayaimu? Hat
ang terasa begitu jauh dan dingin. "Arlena, aku bersedia melakukan apa pun.
lau begitu, buktikan padaku, Leonard. Buktikan bahwa kau benar-benar me
tinya. "Aku akan buktikan padamu, Arlena. Aku akan bukti
-
Kan
gi tanpa pemberitahuan. Dengan senyum penuh keangkuhan, Mira langs
nya Leonard dengan nada tegas, ma
gun. "Leonard, kau tahu, aku tidak akan pernah berh
nahan diri. "Kau tidak punya hak untuk me
"Kalau begitu, buat aku senang, Leonard. Berikan apa yang aku
. "Mira, aku sudah cukup muak dengan permainanmu. Aku
ngan angkuh, meninggalkan Leonard yang semaki
-
m di
g semakin menyesakkan dada. Ia masuk ke kamar, melihat Arlena yang sedan
manggilnya, berharap a
, "Leonard, aku akan memberimu kesempatan. Tapi ingat, ini adalah kesempata
sa lega dan ketakutan. "Aku berjanji, Arlena.
elakangi Leonard. Leonard mendekatinya, mencoba meraih tangan
aan hampa yang terus menghantuinya. Ia tahu, perjalanan untuk memperbai