SEBERKAS ASA YANG PUDAR
berlangsung di layar ponsel kini berlanjut ke pertemuan-pertemuan singkat di luar pandangan Ma
mereka berbincang tanpa khawatir dilihat orang. Saat Rani masuk dan melambaikan tangan ke arahnya, Ardi merasakan debaran jantungnya leb
au datang, Ran. Aku tahu ini
anmu, Ardi. Mungkin ini bukan keputusan yang benar, tapi... kam
ekerjaan, keluarga, bahkan tentang mimpi-mimpi yang sudah lama mereka lupakan. Dalam obrolan itu, keduanya saling tertawa dan s
olan mereka mulai menyentu
ang sebenarnya kita cari di sini? Mengapa kita b
andang secangkir
n berhenti, selalu ada bagian dari diriku yang merasa takut kehilangan ini. Tak
at dan berdebar. Ia tahu bahwa perasaan ini semakin dalam,
erasa bahwa kamu adalah satu-satunya tempat di mana aku bisa menj
yakin bahwa Rani merasakan hal yang sama. Sejenak, mereka terdiam dalam perasaan yang terpendam, namun tak lagi mampu
rlalu jauh. Tapi di sisi lain, ak
lu berpikir jauh ke depan, Ran. Yang aku tahu, saat
dangan itu, ia merasa seperti menemukan sesuatu yang hilang dari hidupnya selama ini. Sesuatu yang tak pernah ia rasakan dalam pernikahannya dengan
si kekosongan yang tak lagi mereka dapatkan dari pasangan masing-masing. Setiap pesan yang diterima, setiap
eja. Ia merasa bersalah, tetapi pada saat yang sama, ada kebahagiaan yang baru mulai ia temu
sa tidur, Ardi. Aku.
rumit, semakin menuntut sesuatu yang lebih. Namun, ia tidak bisa
lah hal yang selalu ada di pikiranku sekarang. Ra
ang semakin kuat di antara mereka. Malam itu, Ardi menyadari bahwa dirinya benar-benar telah terjerat dalam perasaan terhadap Rani. Peras
ini adalah perasaa
hanya sekadar teman bicara kini berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih dalam. Ardi tahu, jalan yang ia pilih ini berba
rtemuan terakhir mereka,
kita bertemu lagi. Tap
gi pesan tersebut cuku
ma, Ran. Tapi rasanya, setiap kali aku men
t ragu, Rani m
alah seseorang yang membuatku mera
sebuah taman yang cukup sepi, hanya diterangi cahaya redup dari lampu taman. Saat Ardi melihat Ran
tiap kali aku memutuskan untuk berhenti
aan ini... mungkin bukan hal yang seharusnya a
n pada pasangan masing-masing. Ardi mulai membuka diri tentang kehidupannya, tentang rasa frustrasi y
benar berbicara. Setiap hari hanya rutinitas, bah
memahami setiap kata yan
dengan suamiku sudah begitu jauh. Dulu aku merasa bahagia, tapi
sa bahwa hanya bersama Rani ia bisa benar-benar jujur, tidak ada lagi yang perlu disembuny
ita sama-sama merasa kehilangan sesuatu dalam hidup kita. Mungkin.
ter memisahkan mereka, dan di saat itu, dunia di sekeliling mereka seakan lenyap. A
kamu benar-benar merasa ini adal
penuh dengan perasaan yang sulit diucapkan dengan kata-kata. Dalam sekejap, semua beban y
ah. Ardi mendekatkan bibirnya ke bibir Rani, dan di saat itu, keduanya
an masing-masing. Mereka menikmati waktu-waktu singkat yang mereka miliki, seolah-olah itulah momen paling berharga dalam hidup merek
bahwa apa yang ia lakukan ini bukanlah hal yang benar, terutama kepada Maya, istrinya yang tidak pe
ma Rani, Ardi pulang ke rumahnya dan menemukan May
i? Belakangan ini kamu sering pulang larut..
n itu. Ia mencoba untuk tetap ten
banyak pekerjaan di kantor. Mungkin a
yang tak terucap. Ardi merasa hatinya berat, namun ia terus meyakinkan dirinya bah
ia rasakan bersama Rani dan rasa bersalah terhadap Maya. Di satu sisi, ia tidak ingin mengakhiri hubungan yang
rsalah yang terus menghantui. Ia sadar, hubungan ini telah menjadi simpati yang berbahaya-sebuah simpati yang mungkin tid
ambu