icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CINTA YANG BERPALING

Bab 2 Jejak Masa Lalu

Jumlah Kata:1395    |    Dirilis Pada: 08/11/2024

merasa ragu untuk datang. Berbagai pikiran melintas di benaknya-apakah itu ide yang baik? Ia takut reuni ini hanya akan membang

bahkan tak tahu mengapa ia begitu peduli dengan penampilannya malam ini. Mungkin, ia hanya ingin

ecara fisik. Beberapa dari mereka menyapa Lia dengan akrab, mengajaknya berbincang tentang kehidupan mereka saat ini. Lia ikut tertawa, berusa

i

s karena Bima harus pindah ke luar negeri untuk melanjutkan kuliah. Mereka sudah tidak bertemu atau berbicara sejak saat itu, tet

memberi isyarat padanya untuk mendekat. Lia, yang sempat te

nggak ketemu," s

lama banget, ya," jaw

ringan, dan sesekali mereka membicarakan kenakalan mereka saat SMA. Bima bercerita bahwa ia kini sudah bekerja

aimana kehidupan pernikahanmu, Lia?

. "Baik... Arya juga sibuk dengan pekerjaannya, dan anak-

api kamu terlihat... sedikit lela

seorang benar-benar peduli pada perasaannya? Seseorang yang benar-bena

ahlah, Bima. Rasanya seperti aku kehilangan sesuatu. Dulu aku punya harapan yang besar, punya mimpi untuk hi

a kita ke tempat-tempat yang tak kita bayangkan sebelumnya. Dan kita seringkali

ng setiap kesedihan yang tak bisa ia bagi dengan suaminya. Di saat-saat seperti ini, Lia merasakan kehangatan yang sudah

Lia terkejut. Namun, ia tak menarik tangannya. Alih-alih, ia merasakan rasa nyaman yang sudah

ahan, dengan tatapan mat

hidupanmu sekarang. Tapi aku ingin kamu tahu... kalau kamu mer

an yang ia rasakan selama ini, dan kehangatan yang ia dapatkan dari Bima malam ini, seperti menjadi jawaban atas keh

tepi ranjang, menatap wajah suaminya yang terlihat tenang, tanpa sedikit pun rasa beban. Hatinya semakin kacau-di satu sisi, ia tahu ia menc

i pikirannya melayang kembali pada percakapan dengan Bima. Sebuah pertan

samping Arya, ataukah cinta lamanya bersama Bi

menghantui Lia hingga ia terlelap de

adari bahwa ada sesuatu yang mengganggu istrinya. Sementara itu, pikiran Lia terus melayang-layang ke malam sebelumnya. Senyuman Bima,

Arya akan memperhatikannya, mungkin memberikan pelukan pagi yang sederhana, atau sekadar mengucapkan selamat pagi. Namun,

arusnya ia berbicara dengan Arya? Mengungkapkan

a masuk ke ponselnya. Sebuah

bicara seakrab itu. Aku harap kamu baik-baik saja. Kalau

angatan dari pesan singkat itu. Ta

benar-benar butuh teman bicara. Mungkin memang hid

erti, perasaan yang telah lama hilang dari hubungannya dengan Arya. Setiap pesan dari Bima membawa kebahagiaan sederh

ruang tamu untuk menonton berita, Lia mendekatkan diri dengan ragu.

mbil duduk di sampingnya. "A

datar, seolah ia baru menyadari

at. "Aku merasa... kita semakin jauh belakangan ini. Kamu sibuk, ak

mu apa, Lia? Aku bekerja keras demi kita, demi

erasa sendirian di rumah ini? Aku juga punya perasaan, Arya. Aku ingin kita bisa bicara sep

dah dewasa. Kehidupan ini memang berubah, dan kita

yadari, Arya mungkin memang tak lagi melihatnya seperti dulu. Bagi Arya, hi

ba menutup percakapan. "Ya, ak

ang sudah ia tahan akhirnya mengalir. Di dalam hatinya, ia merasa semakin yakin bahwa cinta lamanya deng

etar, pesan da

gobrol di taman dekat sekolah lama kita. Aku ingat kamu s

senyum kecil. Tanpa pikir p

Terima kasih sudah

kembali. Hatinya berkata bahwa ini adalah pilihan yang salah, namun kesepi

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka