ANTARA DUA CINTA
mulai memperhatikan bahwa Lina sering melamun, seolah pikirannya berada jauh di luar sana. Ketika ia mencoba berbicara atau
bicara. Dia sudah berusaha menunjukkan perhatian lebih, membawakan bunga ketika pulang kerja
mpak murung. "Kamu baik-baik saja? Belakangan ini, aku mera
m suara Arman. "Aku... tidak apa-apa, Mas. Hanya sedikit lelah," j
yang menggelayut di hatinya. "Kalau ada yang mengganggu pik
ang biasanya mereka lakukan bersama, seperti nonton film atau memasak di dapur. Ketika Arman mengajak Lina
terus mencari cara untuk mendekatkan diri, hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Ia mere
Aku sudah pesan tempat di resort yang bagus," ucap Arman p
mereka, tetapi saat ini, pikirannya sudah terisi oleh kenangan bersama Rak
. Kita bisa coba," jawab Lina,
saha keras untuk menjaga hubungan mereka, tetapi rasa cintanya kepada Raka terus menggoda pikirannya. Meski
api semua terasa kosong. Di malam sebelum keberangkatan, saat Lina berdiri di depan cermin, ia bertanya pada di
belum bertemu beberapa hari
ah antara cinta yang tulus dan gairah yang mendalam. Dan di saat itu, dia tahu ba
kan suasana ceria dengan bercerita tentang kenangan masa lalu, namun Lina hanya menanggapi dengan sepatah dua kat
rkan banyak hal," jawab Lina, berusaha un
a pasangan, kan? Harusnya kita saling menduku
etapi dia juga tahu bahwa dirinya semakin jauh dari cinta sejatinya. Mereka tiba di resort, dan saat mereka keluar da
mengingatkan Lina pada kebahagiaan yang pernah ada. Namun, setiap tawa Arman terasa seperti
ia menggenggam tangan Lina. "Lina, aku mencintaimu. Aku hanya ingin kita bisa kemba
api di saat bersamaan, ingatan tentang Raka selalu menghantuinya. "Aku juga mencintaimu, M
bil keputusan. Tetapi keputusan apa yang bisa ia ambil tanpa melukai salah satu dari mereka? Dalam kegelap
sinar bulan. Hembusan angin laut yang lembut menyentuh wajahnya, tetapi hatinya terasa berat. Dia bisa merasakan perbedaan
ya. "Kamu tidak tidur?" tanyanya lembut,
irkan banyak hal," jawab Lina,
u di sini untuk mendengarkan," uc
g ada di pikirannya terasa begitu rumit. "Mas, kadang aku merasa kita... terj
Kamu merasa kita kehilangan sesuatu, ya? Cinta kita harus bisa l
enangan dan rasa yang belum sepenuhnya hilang. "Iya, mungkin itu bisa membantu. Tapi kadang,
t di wajahnya. "Aku tidak ingin kamu merasa sendirian, Li
reaksi Arman menghalanginya. "Tidak, Mas. Kamu tidak salah.
au kamu merasa tersesat, kita bisa mencari jalan bersama.
uat untuk mendengar suara Raka. Tanpa disadari, pikirannya melayang kepada pesan Raka yang tera
m-dalam dan merespons. "Mas, aku ingin kamu tahu bahwa kamu a
ponselnya bergetar. Secepatnya
ebih berharga dari kamu. Apakah kita bisa be
lain, ada Raka, sosok yang membawa kembali warna-warna berani ke dalam hidupnya. Lina merasakan keb
ya, menariknya kembali dari la
njelaskannya. Kadang, aku merasa tidak adil padamu karena ada hal yang a
esi wajahnya campur aduk antara kekhawatiran dan pengertian
. "Ada seseorang dari masa lalu yang muncul kembali. Dia.
jah Arman, di mana rasa sakit dan kekecewaan mulai terlukis. "Maksu
afkan aku, Mas. Aku tidak bermaksud menyakiti kamu
i, kamu ingin bertemu dia?" suaranya rendah, hampir berg
yakiti kamu, Arman," jawab Lina terbata, meras
at, setiap tindakan memiliki konsekuensi. Apa kamu siap mener
hidup orang lain, terutama Arman. Dengan hati yang berat, ia tahu b
damu, tetapi aku juga ingin menemukan diriku sendiri," u
kamu butuhkan, aku akan memberimu ruang. Tapi tolong ingat, a
h suaminya yang penuh pengertian. "Teri
ega telah jujur dengan Arman, tetapi di sisi lain, rasa bersalah semakin membayangi. Dia
dengan tenang. Apakah ia bisa menemukan jalan untuk mencintai tanpa melukai? A
ambu