Moments And Memories
uang guru. Di ruang guru tersebut Pak Kyle meminta kepada Nox dan Evelina untuk mendata absensi serta mengkoordinasi para siswa kelas 1-4. Setelah berdis
nculan Rissa yang tiba-tiba berada di sampingny
u lakukan di sini?" b
dari Evelina, datanglah Fr
nya sambil melam
bicara karena kedatan
ng kau inginkan dengan tiba-tiba datang
ingin mendatangi
ba-tiba muncul di depan pin
erindukan Eve ...," jawabn
ri Rissa, Nox dengan Franss
gi!" ajak Nox
iklah!" sa
pamit Franss melambaikan ta
n tangannya kepada Frans
dia pergi sesuka hatinya saja,"
an Evelina bertanya kepadan
an apa-apa,
anku salah," kata E
atanginya. Ia tahu bahwa Rissa tidak sekedar
... apa yang kau lakukan
ngan orang lain, dan juga dekat
a bukan seperti orang
itu orang yang licik ...
ta, "Umm ... aku tidak tahu juga, tapi pe
ayo kita pergi ke kelas!" ajak Rissa. Evelina pun
*
as ba
lina. Dia tau bahwa senyuman tersebut tulus, tidak seperti biasanya senyuman Nox terlihat palsu. Hal itu membuat Rissa dengan penasaran kepada Nox,
ya suatu hal kepadanya, Franss pasti juga menyadar
" panggi
ng dipanggil Rissa da
enal Evelina?
genalnya karena satu
genal Evelina sebelumnya?" t
jadi serius dan berkata, "Kalau itu ...
akan menjawab pertan
au merupakan sahabatnya Evelina, jadi dia pa
uang guru. Setelah Rissa pergi dari kelas, Owen pun mendatangi Franss yang sedang duduk di kursinya
iapa Evelina bagi Nox?"
in' orang yang dicari No
n?" tan
tidak menginga
at 'spesial' bagi Nox." samb
an melepaskan headset dari telinganya itu. Setelah mendengarkan pembicaraan antara Franss dengan Owen. O
ucas?" tan
erdiam tidak menjaw
tarik pada pembicaraan kita," s
narkah Lucas?" god
wa itu tidak benar. "Bukan seperti it
n membaca kembali bukunya dan memasang headsetnya lagi dengan mendengarkan lagunya. Franss yan
dia tahu pasti bahwa Franss punya renc
g menarik~" jawabny
Nox akan marah kepadamu!
Franss yang mengintip dengan bersembunyi di dekat tembok, dia bertanya-tanya apa yang akan segera terjadi. Pintu ruang guru t
get itu. "Pfft ...." Franss yang tidak bisa menahan tawanya itu. Franss pun d
kilas
*
ku. Nox yang sudah sampai duluan di kelas, dia mendatangi Evelina untuk membagi tugas mereka un
s absen 1-20. Setelah itu aku akan melanjutkannya." ka
gan tiba-tibamenangkap tangannya Nox. Ia berkata, "Bagaima
get dengan tindakan gadis itu. "Ah ... baiklah," jawab Nox. Ia tak bisa menolak tawaran dari ga
kata Evelina, meminta maaf kepadanya. Karena ia telah memegang tangannya secara tiba-tiba. Rissa yang melihat h
nya di perpustakaan? Di sin
oleh ikut?" pinta
lina yang terlihat ragu-
nya dan berkata, "Rissa, bukankah kau tadi ingin membicar
sahut
nyakan sesuatu kepada kami," jelasnya yang menghadang Rissa. Franss yang memberi
x, Evelina pun menerima ajakan
sa pun menggelengkan kepalanya
mereka. Nox yang tersenyum kepada Rissa, membuat gadis itu terlihat sedikit kesal. Ketika Nox dengan Eveli
ss yang berpura-pura tawa saat para siswa memandangi mereka bertiga dan Ow
akan tugas mereka. Mereka pun mencari tempat duduk mereka yang terlihat sep
bih dahulu." kata Evelina. Nox meng
mengerjakannya. Nox akhirnya mendapat buku yang dia baca, dia duduk kembali pada tempat du
ng mengerjakan tugasnya engan serius t
?" tanya
...," jawab Nox
dalam hatinya. Dia pun melanjutkan perkerjaannya dan Nox masih menatap Evelina yang matanya te