icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JEJAK HATI YANG TERKOYAK

Bab 4 Kesempatan yang Tak Terduga

Jumlah Kata:1302    |    Dirilis Pada: 23/10/2024

angkah Lila yang menyusuri lorong, menuju ruang kerja Rian. Mereka terpaksa lembur menyelesaikan proyek y

yum lebar saat melihat Lila masuk ke dalam ruangan. Mata

i larut malam," jawab Lila, berusaha menahan tawa.

n setiap slide yang selesai. Kapan lagi

erasa cepat berlalu saat mereka tertawa dan bercanda. Lila merasa ring

a istirahat sejenak, "apa hal paling

u kali, bos kita berusaha menunjukkan kemampuan tariannya di acara kantor. Dan kamu tahu

nternya!" Rian berkata, menahan tawa. "Kita harus membuat acara

gaskan. Rian menatap Lila, matanya tampak serius. "Lila, aku harus jujur denganmu t

ketegangan di udara. "Apa itu, Rian?"

kali aku bersamamu, aku merasa hidup," Rian berkata, menatap Lila dalam-dalam. "Aku tahu kamu

uga merasa bersalah. "Rian, aku... aku tidak tahu harus berkata apa. Aku menghargai perasaan

kamu merasa terjebak, aku ingin menjadi pilihan. Kamu berhak meras

ajah Lila. Lila bisa merasakan detak jantungnya yang berdengung di telinga.

gungan antara cinta dan tanggung jawabnya. Dia tahu dia seharusnya menari

rgejolak. "Rian, ini salah. Aku sudah menikah," ucapnya, me

ernikahan yang sudah dingin menghalangimu untuk bahagia. Apa yang kita miliki di sini-" Ria

di sisi lain, perasaannya kepada Rian semakin kuat. Dia merasakan keterikatan yang

ya," kata Lila pelan, menghapus air matanya deng

gerti. "Aku akan menghormati keputusanmu, Lila. A

kirannya berputar, dan dia berusaha memproses apa yang baru saja terjadi. Ciuman itu masih terasa ha

t, dan langit dipenuhi bintang-bintang yang berkelap-kelip. Namun, kegelapan di h

dan berusaha untuk tidak membuat suara. Dia melihat Adrian duduk di ruang tamu

leh, tampak terkejut. "Maaf, aku masih

r dengan Rian," jawab Lila, berusah

la merasa ada jarak yang semakin melebar antara m

ian tanpa menoleh. Suasana hampa dan sepi melingk

man Rian. Kenangan itu membuat hatinya berdebar, dan dia merasakan semangat baru dalam hidu

komunikasi lebih banyak dengan Adrian, tetapi segala usaha tampak sia-sia. Adria

n lebih banyak waktu bersama, berbagi cerita, dan tertawa. Rian selalu bi

saannya. "Lila, aku tidak bisa berhenti memikirkan ciuman kita. Bagaimana jika kita memberi diri kita kes

rasa terlalu cepat. Aku sudah menikah," ja

kamu merasa diperhatikan?" Rian bertanya, matanya penuh harapan. "Ak

uk diungkapkan. "Aku hanya... aku tidak ingin menyakiti Adrian. Dia baik,

ntuk terjebak dalam hubungan yang membuatmu merasa kosong," Rian menambahkan, mendeka

Adrian yang sudah lama bersamanya, dan di sisi lain, ada perasaan baru yang meng

ila akhirnya, berharap bisa menemukan jawaban dalam

unggu," Rian berkata dengan lembut,

kebahagiaan yang baru, tetapi rasa bersalah terus menghantuinya. Dia mulai berusaha menja

membahas hubungan mereka dan mencari cara untuk memperbaikinya. "Adr

sedikit terkejut.

an kehangatan. Kita jarang berbicara atau menghabiskan waktu

usaha untuk memberikan yang terbaik untuk

tu sama lain. Aku merindukanmu, merindukan kita," Li

rusaha lebih baik, tetapi kita juga

an. Saat malam berakhir, Lila merasa semakin bingung tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Dengan perasaann

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka