icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sugar Daddy untuk Pricilla

Bab 2 Terjebak di saung berdua

Jumlah Kata:1162    |    Dirilis Pada: 08/10/2024

n menatap ku yang seda

lembut seolah tid

i memiliki kesempatan sedekat

h, ke

mpat, kamu ma

jeans sepaha yang ketat tidak m

lemah, "kamu bi

n aku tersenyum. "K

adatnya jalan ibu kota, sedikit leb

enanjak, dikanan kirinya banyak pepohonan hingga kami

tidak begitu tinggi. Dan ternyata dibelakangnya

jejer dengan meja-meja ditepi sungai. Beberapa orang tam

ak kapan Aron tahu tempat seperti ini. Ra

uka tem

a menoleh. Aku terlalu fokus pa

n?" Tawar

ja! Ayo k

uti. Pria itu meraih telapak tanganku d

u kokoh dan hangat, den

g pria memiliki jari yang besar, maka

, dan Aron berjalan kearah kedai yang terlihat seperti

akan berkunjung kemari. Bangunan itu adalah ka

dan ranjang sama mej

itu hafal dengan detail

ng membantu pemiliknya membawa

n saja. Total ada dua belas bangunan b

an ku teh hijau dan pisang keju ha

t hampir turun, biasanya akan turun hujan dan sulit

masih mengebul. Rasanya luar biasa, irisan cabe rawit dan

suasananya yang mendukung, atau karena siapa yang duduk disampingku. Dan ra

ngga tanpa kami sadari kabut sudah se

n. Sekarang

un Aron tetap

dan kabutnya cepat berhenti. Tidak

an, dan Aron segera ber

akan, aku hanya berdiri sem

pun yang bagian ujung sana. Apa

-apa," jaw

man kami, aku mengekori dengan membawa mangk

tak paling ujung, berbatasan

ainnya sekitar lima meter, dan s

nanya, setelah lebih dulu meletak

ci pintu, membuk

mas

sangat aesthetic. Dindingnya dilapisi dengan stike

mar mandi yang kecil dengan

meletakkan tas di atas nakas disamping ranjang berukur

melanjutkan

*

ra jangkrik bersahut-sahutan. Aron membiarkan pintu sa

ni merasa menyesal. Dingin ini m

tubuhku dengan selimut, me

tuaku, sejak mereka sering bertengkar,

ngan

ung, dan menyingkirkan meja le

an tidur

idak ma

kedinginan, seli

tambahan rasanya percuma. Meski diluar banyak lampu-l

uat kamu saja!" S

ap

lah! Kita akan pulang besok

mun untuk mengajaknya tidur di di

as lantai papan, berbekal jaket yang tadi pakainya, pri

bersila diatas ranjang mena

k naik keatas ranjang, tapi lidahku

an tubuhnya hendak be

saja. Ma--maksudku ranjangnya cukup. Kalau ka

ku sedemikan lekat, tampak ke

n?" Tanya

jah ku kini sudah

pa?" Tanya A

e'e

menarik kembali bantalnya, aku me

e kasur, dan aku lebih dulu memba

m, udara disini akan semakin ding

on seperti ini, bukan hanya tubu

aring. Tampak cahaya benderang dari lampu diatas kini ber

nyaman, namun aku tidak bisa memejamkan

iumanku, dan rasanya begitu nyaman. Ing

au karena Aron menjadi tergangg

r? Apa karena te

hanya belu

egitu dingin. Apa kamu kedin

dak tertutupi selimut, pasti bongkahan bokong ku

u penasaran untuk merasakan sens

inginan," ujar ku be

agar kamu h

'em

annya di pinggangku. Tubuhny

ebelakang, agar menempel utu

ku kenakan. Kini bokong dan punggung ku sudah

mengeras dibalik ce

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka