Crome Project
, 8
ambut hitam dengan wajah berseri. Ia menyendok bubur di hadapannya, lalu memaka
k seperti temannya, gadis berambut coklat keemasan ini mengaduk-ad
yukur atas makanan kita. Kalau sudah di area Alpha, bar
luas dan mewah. "Aku ingin ke sana," gumamnya sembari memajukan bibir. Tak
a dari mereka yang mengenakan baju hitam khas area Beta, ia mengenakan pakaian putih khusus ka
k itu dengan semangat. "
ah mereka berdua. Hal itu membuat jeruk yang tadinya berputar-putar di udara langsung
eram," kom
ika! Tidak sopan menunju
gan semangat, "dia pasti anak itu! Level S termuda dalam sejarah! Dia sudah dipindah
iti menerobos masuk. Wajahnya penuh luka dan sekujur tubuhnya penuh debu. Meski tak terdengar jelas olehnya, ia yakin peneliti itu
kukan pada bocah itu gagal dan mengakibatkan beberapa peneliti terluka. Kala
n apa yang dil
*
n sejarah. Ia duduk di kursi paling belakang. Bisa dibilang, ini a
rea Beta maupun Alpha. Contohnya seperti kelas taktik dan strategi, etika, sejarah, sains, pengenalan monster, linguistik dan sebagai
s dari akademi sebagai Trenz, seperti kelas berkebun, perawatan mesin dan robot, pendidik, pengasuh, dan lain-lain. Sedangkan para kadet di area Alpha berfokus pada pengembangan kekuatan mereka. K
berbisik, beberapa menunjuk ke arahnya secara terang-terangan. Beberapa kur
nggubris Isy yang sedari tadi menyikut lengannya dengan semangat. "Lihat, lihat! Anak
eser kursimu," tegur Asa, disusul oleh
nya lebih mirip dengan papan tulis dengan roda yang berfungsi sebagai kaki. Dari tubuhnya muncul layar transparan yang menampilkan materi pelajara
s mematuhi peraturan untuk tertib saat pelajaran berlangsung, bil
pakan direktur akademi, sekaligus salah satu pendiri Kota Atlans, yang dikenal sebagai Direktur Benedi
an'. Perubahan ekosistem Bumi menginisiasi beragam mutasi pada makhluk hidup dengan kecepatan yang luar biasa. Pada manusia, mutasi ini mengubah mereka menjadi 'Monster'. Selain itu, terdapat hewan yang ikut mengalami mutasi menjadi Monster. Para mons
ngkitkan berbagai kekuatan. Pahlawan menyelamatkan umat manusia dari keganasan monster, sementara
kota terbagi menjadi jalanan darat untuk pejalan kaki, dan jalanan udara untuk kendaraan tanpa roda yang melayang tanpa suara. Di antara gedung dan bangunan
n Pendahulu, mengorbankan dirinya untuk menciptakan kubah yang melingkupi kota. Kubah ini secara otomatis mencegah masuknya m
adi Crome Soldier, yang bertugas untuk melindungi kota dari ancaman monster. Keberlangsungan hidup para penduduk ko
ali. Suara robot mekanik mengisi keko
angan kanannya d
kan,
Atlans? Bagaimana dengan manusia yang masih b
dungan yang aman selain Kota Atlans. Para manusia yang berada di luar kota i
adalah peradaban manusia
n hanya berupa reruntuhan yang sudah dijadikan tempat tinggal para mon
er dari luar tidak bisa menembus kubah, bag
ka memperoleh izin khusus untuk keluar dari kubah melalui portal. Mer
obias tiba-tiba mengumumkan dengan suara robotnya, "
tu sama lain. Suasana yang tadinya hening menjadi riuh oleh perbincangan. Isy menarik kursinya
an? Kelasnya san
ik! Aku ingin bertanya lagi,
t sekitarmu. Hanya kamu yang antusias mengik
kelas selanjutnya, Isy,"
pa kelas s
senyuman yang sukses
as E
*
aran teori hingga praktik. Kadet lain masih menghindarinya, dan tidak ada yang mau menatap matanya. Karena itu ia selalu
a, ia berdiri di pojok kelas se
asangan masing-masing!" perintah Julian, mentor mereka di kelas mema
ng terpasang di depan kelas. "Setiap pasangan kadet berdiri
k tangan Asa. Ia menoleh saat
" komentar Asa, tatapannya terpaku
sy memutar bola mata. "Dia itu menyeramkan, Asa. Kita pernah
kadet terang-terangan menjauhinya. Para guru dan mentor tak ada yan
datar, Asa yakin anak
ngan dengan anak itu,"
, "terus aku dengan siapa?" protesnya tak terima. "Asaa .
gan, lalu menunjuk ke arah seorang anak perempuan yang berdiri keb
ak m
au anak itu melewatkan pelajaran karena tidak ada yang m
ini saja, ya? Aku bilang begini untuk kebaikanmu juga! Kalau dia membahayaka
agakan gerakan memukul udara. "Tena
berjalan ke pojok ruangan. Ia berdiri di depan anak laki-laki itu dengan seny
tangan Asa yang bergantung di udara. Tampaknya ia tak memiliki niat untuk
ya, masih berusaha unt
ya sedikit berkerut. Lalu ia menunjuk ke bagian dada kiri. Di sana terte
la, "bukan nomor seri,
anggil kadet yang tersisa untuk segera memulai latihan. Tanpa menun
n jadi pasang
n benar. Asa mengoreksi posturnya beberapa kali. Kali ini ia tengah menjelaskan bagaimana caranya me
kali ini adalah target diam, seharusnya akan lebih mudah.
karena ajarannya berhasil. Asa tersenyum lebar, me
udian ia kembali mengambil anak panah. Di luar dugaan, ia malah meletakkan busur di lantai. Kali ini ia meluncurkan anak panah denga
ng menganga. Ia terlalu kaget
Namun kali ini tatapannya aneh, seolah
berusaha menyembunyikan keterkejutan. "Tapi, ada baiknya jangan lakukan itu
usur yang ada di lantai. Meski air mukanya ma
'Ternyata ia cukup lucu.
m dari wajah anak itu. Ia menatap lamat-lamat. "Matamu cantik, ya? Awalnya kupik
pak terkejut. Ia mematung
aru saja membaca buku tentang nama-nama warna. Rupanya orang-orang di jaman dulu memberi nama yang berbeda-beda pada tiap
kir keras. "Navy! Warna mat
apa namamu. Bukan nomor se
membentuk senyum yang tampak aneh-sea
. Aku
*