icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
PUSAKA YANG HILANG

PUSAKA YANG HILANG

icon

Bab 1 Penemuan di Balik Reruntuhan

Jumlah Kata:1596    |    Dirilis Pada: 11/09/2024

ia tumpangi memasuki desa kecil itu. Udara di sini terasa berbeda, seolah waktu berhenti bergerak. Bukit-bukit hijau yang mengelilingi desa menambah kesan kuno, seakan meny

i sebelah Arga. Matanya menyusuri pemandangan desa dengan rasa penasaran.

desa yang tampak enggan berbicara dengan orang luar. Tatapan mereka penuh kewaspadaan dan ke

no yang diyakini oleh penduduk desa sebagai tempat tinggal para leluhur mereka. Di sinilah legenda tentang artef

a yang mereka yakini sebagai pusat situs kuno tersebut. Timnya terdiri dari lima orang, selain Raka ada juga Yuni, seorang

mbikar tua dan batu-batu kecil. Namun, menjelang sore, Raka yang sedang me

agian atas sebuah peti emas yang terkubur dalam-dalam di bawah tanah. Ukirannya

nar penuh antusias. "Kita mungkin baru saja menemu

rhati-hati saat menggali lebih dalam, membebaskan peti dari tanah yang menguburnya selama berabad-abad. Seir

a Yuni sambil membersihkan keringat di dahin

a dengan nada serius. "Atau mungkin... s

reka sempat membukanya, seorang penduduk desa tua bernama Pak Sukro datang menghampiri

yang kalian temukan bukanlah harta biasa. Itu adalah pusak

Apa maksud Pak Sukro?"

ti itu menyimpan kutukan kuno. Dahulu kala, leluhur kami menyegelnya karen

yang biasanya lebih berani, tampak gelisah, sementara Yuni menatap Pak Sukro dengan tata

nnya," kata Arga sopan, namun jelas bahwa dia tidak berniat menghentikan peny

elan, "Aku sudah memperingatkan. Apa yang akan

di dalam hati Arga, ada perasaan aneh yang mulai tumbuh. Meski dirinya

uka. Pikirannya penuh dengan pertanyaan-tentang artefak ini, tentan

endiri. Namun, dia tidak menyadari bahwa apa yang menantinya

kencang. Peti emas yang tergeletak di tengah ruangan tampak berkilauan samar di

sedikit, membawa Arga dan timnya ke dalam sebuah perjalanan yang tidak ha

dedaunan di luar. Di dalam markas sementara, peti emas itu tampak semakin mencekam di bawah cahay

ejamkan mata. Sejak penemuan peti itu, ada sesuatu yang terasa tidak beres. Ia selalu bangga akan

panjang, mencoba menenangkan pikirannya. Di depannya, peti itu teta

umamnya pelan, setengah kepada diriny

pelajari kembali pola-pola ukiran yang ada pada permukaan peti. Ukirannya unik, mirip simbol-simbo

, pintu markas terbuka tiba-tiba, membuat Arga ter

aka, suaranya berge

dengan cemas. "A

saja dari luar. Ada sesuatu di sekitar situs pe

a, berusaha memahami apa

ar suara-seperti bisikan, tapi tidak ada siapa pun di

Sukro kembali menghantuinya. Dia mengambil jaket dan menyambar senter. "Ayo kita li

hon di sekitar, menambah suasana mencekam. Saat mereka mendekati situs penggalian, Arga mulai merasakan keanehan yang sam

up kembali oleh bayang-bayang malam. Arga menyorotkan senter ke sek

kata Raka, menunjuk

g aneh. Namun, saat dia melangkah lebih dekat, ada sesuatu yang membuatnya terhenti. Di tanah, d

ita," bisik Raka,

lah menginjak tanah basah. Hatinya mulai berdegup kencang. Apakah ini ulah binatang liar? Tapi ukuran

Keduanya langsung berdiri, waspada. Cahaya senter Raka menyapu pepohon

erbisik, suaranya

ri meskipun nalurinya mengatakan bahwa mereka harus segera pergi dari tempat ini. Perlah

akhirnya. "Ini tidak aman. Kit

s. Saat mereka tiba, Yuni dan Yanto sud

i dengan nada khawatir. "Kami

rkata, "Kami melihat sesuatu di situs. Ada jejak kaki

"Apa maksudmu? Kau bic

Arga. "Ada sesuatu yang terjadi

a menit, sampai akhirnya Yuni mengusulkan, "Bagaimana kalau kita hentikan dulu penggal

ya sebagai seorang ilmuwan. "Aku setuju bahwa ada sesuatu yang ane

at. Jejak kaki yang mereka temukan, bisikan di hutan, dan bayangan yang mengintai-semu

nya, dia akan membuka peti itu, dan menemukan apa

mengapa, malam itu terasa berbeda. Seolah-olah desa ini baru saja dibangunkan dari tidur panjangnya, d

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka