Istri Tuan Jhason
ucap wanita seksi dengan dua buah jeruk yang menyembul sambil memegang kipas di tangannya."Jika sep
di bayar mahal oleh pendatang yang kaya raya. Sementara wanita sek
an tenang saja, saya sudah menyuruh bodyguard s
itu dan membuatnya sedikit oleng, ia pun memegangi pipin
bunyi di antara guci yang berjejer rapi di rumah bordil itu ia sangat ketakutan. Tarikkan napasnya seirama dengan
u di jual kepada pria botak itu
r dan mencari ke tempat lain, gadis itu pun menghembuskan napas lega setidaknya ia aman untuk saat
dyguard itu melihat gadis yang mereka cari lalu mengejarnya, meras
uat ia pun terjatuh duduk dan gadi
" ucapnya dengan
dan gadis itu semakin ketakutan ia pun semakin m
tidak ingin ikut den
jawab apapun, para bodyguard itu pun semaki
kami cepat berikan." u
sini apa lagi. Berhubungan dengan bocah bau kencur ini." uca
ani pria botak itu, salah satu bodyguard pun maju sayangnya ia kalah ce
n agar menghilangkan sidik jari itu, seseorang itu pun membalikkan
a sebaiknya kita bawa keruma
ereskan orang-orang yang tidak berguna itu."
rdnya belum juga kembali, lalu seseorang masuk dan pintu di buka l
irinya seperti biasanya wanita seksi itu selalu bermu
anda datang ke sini. Aku membutuhk
ginginkan rumah bordil ini bahkan aku suda
hason, tatapan mata Jhason tertuju pada pria paruh baya
ang apa
menceritakan tentang kejadian di lorong tadi. Karena salah satu dari bodyguar
habisinya hah cepat katakan!
pria botak itu mengikuti tatapan dari bodyguardnya. Lalu pria botak itu
uardku hah! Ada masalah apa kau denga
tak itu, dan menatap Ferisa dengan datar tetapi Ferisa begitu se
kannya? Apa ucapanku wak
uan Jhason? Aku
nya, ia hanya bisa berpikir kenapa di dunia ini
damu jika kau ingin membawa gadis maka bawalah gadis yang layak
n Chandra jadi aku menurutinya saja." ja
Chandra, membuat Tuan Chandra melotot melihat hal itu Jhason pun m
Chandra tidak terima dengan sikap Jhason, ia
na dia adalah milikku. Aku bahkan sudah membayar deng
ingkah. Tak lama asisten Jhason pun datang, ia pun segera membungkuk hormat kepada J
ol dan mengarahkannya ke Tuan Chandra, membuat Tuan Chandra me
ng berkuasa segalanya jadi jangan pernah meremehkanku."
kan." gu
menutup kedua telinganya dengan lutut bergetar, setelah selesai den
era pergi, baru satu langkah ia pun berhenti lalu mengatakan
an kau bisa pergi secepatnya jika nyawamu masih be
mpikan rumah bordil ini namun pada akhirnya ia juga yang harus keluar. Setelah kep
embalasnya.