Benci Jadi Cinta (Menikahi karyawan Ayah)
ampak lesu, dengan mata merah yang masih mengantuk. Dia menarik satu kursi kos
h kotor tuh!" ucap Iyan sambil menunjuk w
nuju kamar mandi dan mencuci wajahnya.
Roy?" tanya ibu Iyan
ab Roy dengan senyum
bapaknya Iyan seraya menye
a makan. Sayur tumis kol, ikan asin goreng, tempe goreng dan samb
lauk seenak ini yah?" sindir Iyan berc
lah, ini enak kok," ibu Iyan menjelaskanny
a merasakan kenikmatan ada pada makanan ini. Apal
p Roy pada ibu Iyan dengan wajah
ah Iyan. Dia putri dari pak Darno tetangga sebelah Iyan, namanya Lisa, umurnya
dan berakibat fatal pada matanya, hingga berbekas sampai sekarang. Namun
p Lisa yang berdiri di
sahut ibu Iyan dan
ri berjalan, Lisa pun mengikuti ibu Iyan dari b
isuruh bapak, katanya mau sama-sama pergi ngarit. A
a itu cantik, jiwa lakinya meronta-meronta untuk melihat wanita yang s
Iyan yang memperhatikan tingk
y malu-malu sambil men
nanti kutu lo turun,"
s Roy dengan keke
wanita yang berbicara dengan ibuku?"
" tanya Ro
ita udah sahabatan berta
an mau sama ngarit, itu makanya Lisa datang kemari,
tersenyum m
isa Bro?" tanya Roy de
erjalan menemui ibunya yang sedang asyik m
wanita yang sedang duduk m
itu seraya melambaikan tangann
kejut. Matanya melalak melihat wanita ya
? Oih...amit-ami
tak menyangka ternyata wanita yang dia pikir cantik itu cacat, mata sebela
yan pada Roy yang sedan
n santainya dan menunjukk
kap sahabatnya itu ya
ak?" tanya L
kak," jelas Iyan denga
ingkat seraya mel
bicara dalam hatinya. Yang tadinya antusias untuk melihat
" ucap Lisa pada ibunya Iyan. Lis
tanya Iyan pada Roy. Seketika
" ucap Roy den
dang apa lagi?" ucap Iy
h dah!"
n Lisa, sekarang kok malah kesal begini?" tanya
k, eh ternyata dia wanita buruk rupa, h
sa loh, mana boleh main ejek-ejekan." Iyan berg
Bro?" Dia itu cacat!" ucap
Bro, nanti kalau ada yang dengar gak enak Bro
au pergi ngarit dulu kan?" kata Roy m
Kamu." Iyan bergegas mengambil kunc
mu ke kandang!" teriak Roy pada Iyan yan
kan jempolnya, dan p
ke pasar bersama Lisa," ucap ibunya Iyan yan
datang dengan
ucap Roy dengan suara pelan berhara
y dengan wajah penasaran. Dia tidak mendenga
a kok Bu,"
dengar," kata bu Iyan berharap Roy mengulanginya
rwarna maroon, menambah kecerahan pada warna kulitnya yang put
Lisa dengan senyum di bibirn
a Lisa seraya mela
ati, Roy memba
y sambil melamb
eram aku jadinya. kata R
engannya, begitulah cara dia memandang Lisa. Padahal dia baru
Iyan bergegas
ya Nak," ucap
gumam Roy dengan p