Pendekar Petualang Cinta
ah kedai untuk mengisi perut. Pemuda berusia du
umaman pengunjung kedai lain. Bisik-bisik dengan nada penu
terjadi. Anjasmara memutar bola mata
tampak lewat satu rombongan orang. Ru
seluruh badannya, diusung di atas tandu ya
engikuti. Setelah lewat jauh, Anjasmara bar
ah takut terdengar oleh rombongan yang lewat tadi
ka sudah jauh, katakan
ni!" Suara si pemilik kedai sedikit berbisik,
mara kerutkan dahi.
an suara dari sebelumnya. Merasa keteran
yang setiap purnama meminta gadis persembahan. Karena kalau tidak
ra. "Terus sudah berapa gadis yan
g ke dua
umpat A
banyak tentang hal ini, dia harus ikut campur masalah ini. Desa ini
lan. Ada apa dibalik sem
egera keluar dari kedai. Dia diam-diam mengik
enggunakan ilmu meringankan tubuh yang dia miliki
ni sedang menaiki sebuah bukit kecil yang
emak yang tersembunyi sudah ada makhluk mengerikan yang sia
. Dia ingin tahu seperti apa tempat yang akan menj
cak bukit yang tanahnya datar dan cukup luas sepe
untuk bersembunyi dengan aman. Keberadaanny
ti sumur yang dikelilingi batu-batu ukuran sedang yang disu
i mana asalnya tiba-tiba berkelebat satu sosok dan mendarat tepat di dep
nya dewasa, tapi cukup menarik karena terbantu
m. Pakaiannya begitu ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuhn
uk Dewi Ged
dis Persembahan membungkuk dal
rdi
ndang semua pengikutnya. Tatapannya tajam dan tegas. A
k purnama kali ini. Seperti biasa antarka
buntalan kain yang berisi perhiasan em
ahan!" perintah De
ndu. Kemudian diangkat dan dilemparkan ke dalam sumur. Tidak ter
umbal ke dalam sumur, Dewi Gedeng Permoni berkelebat
, Anjasmara sudah melesat ke dalam sumu
ng-orang yang berada di sana karena saking cepat, ri
ng sudah sempurna. Didapa
etelah menembus satu tombak, ruangan di dal
ng itu ditangkap oleh seseorang
a
ian orang ini menggiringnya ke sebuah lorong yang lebarnya
angin berputar-putar sangat c
ap. Karena ingin tahu lebih cepa
g ini menuju sebuah rumah agak be
ang tinggi. Tempat ini sepertinya tidak banya
ntara pohon-pohon yang rindang itu. Kemudian mengintai
dah menunggu bersama tiga orang lelaki yan
h duduk di depan tiga lelaki yang langsung meleletkan
edeng Permoni meminta pen
dukkan wajah. Dia sama sekali tidak tah
umbal untuk Dewi Gedeng Permoni wani
nita yang berdandan seperti dewi itu, mengingat teman-teman y
?" tanya sala
gadis tak berani
ahan, tapi sebenarnya kau akan menerima kehidupan yang lebih menyenangkan daripada se