Terjerat Pesona Si Gadis Bar Bar

dengar deru motor yang sangat mereka kenali. Suara b

ang." Ucap Rudi tersen

suami, dia dengan langkah lebar berjala

kl

tap kedua orang tuanya yang kini tengah menatapnya juga dengan pandangan super tajam. Ah, lebih tepatnya ha

Alana, Alana jadi terharu." Kata Alana dengan gerakan mengusap a

membuat nyali Alana menciut, gadis itu menolehkan kepalnya ke arah sang papa dengan wajah memelas berharap meminta bantuan kepada sang papa

tak mau dia harus mendengarkan Omelan san

Alana tersenyum manis ke arah Hesti berharap dengan senyuma

aan, sebab setelah mengatakan itu Amarah

Teriak Hesti lagi, kali ini dengan sebelah tangan menjewer salah

!" Teriak Ala

terus menyeret Alana masuk ke dalam rumah dengan

n Alana dong, jangan cuma ketawa doang, sakit tau telinga Alan

al ini papa gak bisa bantu." Ba

steri!" Rutuk Alana sebal dengan mulut yang masih

ngis Alana menatap Hest

a dia dengan sengaja menekan lebih keras lagi jewerannya hingga membuat Alana kemba

ri bikin mama kesel!" Den

i merah gini!" Gerutu Alana sembari mengusap usap kupingnya yang mas

takut kamu kenapa kenapa di luaran sana. Kamu keluar rumah dari pagi jam 9 terus pulang pulang jam 7 malam kayak gi

tika merasa bersalah, dia tak menyangka jika s

da urusan sedikit!" Ci

kamu pulang jam s

" belum selesai Alana beruc

dengan wajahnya yang penuh kekhawatiran. Tak berbeda dengan Rudi, H

ecil yang di siksa sam orang dewasa Sampek pelipisnya berdarah dan n

Tapi untung bukan kamu yang kenapa

nak itu gimana?"

anak kecil itu datang dulu. Alana gak tega kalau ninggalin dia sendirian di rumah sakit." Ucap

t menyesal, kenapa dia tadi tidak meminta penjelasan d

kamu, mama gak tau kalau kamu habis nolongin ora

ah sama aku, mama kan khawatir sama aku." Balas Al

sana, habis ini kita makan malam ber

a, dia berjalan dengan riang gembira kar

dirinya dan kini tengah melangkah menuri tangga menuju ke ruan

ekik Alana sesampainya di rumah makan memb

okongnya di kursi yang ber

a makan!"

an yang mengiringi karena sepertinya ketiganya sudah benar

juga!" Gumam Alana m

utnya dengan tisu setelah menghabiska

inya yang sudah tumbuh dewas

fisik yang luar biasa, meskipun berpenamp

Panggil

" Jawab

au sampai kapan kamu seperti ini?" Tanya Hesti l

n

?" Tanya Ala

iran buat menik