Dokter Tampan dan Pasien
etoskop sambil mencatat beberapa catatan di laporannya. Suasana ruangan rawat inap ter
g tidak nyaman?" tanya Dokter Han
duduk bersandar di ranjang pasien, mena
u?" tanya Dokter Han sambil men
bawahnya sedikit, seolah berusaha mengingat apa
er Han lagi, kali ini dengan sorot mata yang lebih taj
awabannya. Dokter Han menghela napas, mencoba merangkai informasi yang
in meminta pergantian dokter untuk memeriksa tumor yang tumbuh di bagia
ter, malu sekali kalau dokter tampan ini y
n penuh perhatian. "Selanjutnya kita akan melakukan pemeriksaan kondisi tu
"Dokter Han, sebenarnya... uh, apakah ada dokter wanita yang bisa me
tidak menunjukkan ekspresi, membuat Ae Jin
ahlian yang sama sedang libur, dan ha
!" jawab Ae Jin
isa membaca ekspresi wajah gadis
akan melanjutkan pemeriksaannya. Jangan terlalu lama. Karena kita har
engerti!" j
ter Han dan Suster
ngguh memalukan sekali," ucap
*
puku
i datang secara diam-diam, seperti biasa ia datang tanpa pernah ada yang menyadari kehadirannya. Wajahnya tertutup masker, membuatn
ertas itu, tergambar sebuah batang pohon yang lebat dengan daun-daunnya. Yang menari
Ia menatap Ae Jin yang sedang tidur dengan tatapan yang sulit ditebak, lalu perlahan meninggalkan kamar itu tanpa membua
adi pertanda bahwa ada sesuatu yang akan terjadi dalam
engambar sesuatu. Oh Ju, sang ibunya datan
hat Ae Jin yang sedang mengambar pohon yang sangat mirip dengan l
a Oh Ju sedikit cemas. Tidak ta
rti ini Ekspresim
an saat ini, " Ah...Aku hanya penasaran. Kenapa bisa a
galkan di sampingku s
dari mana?" tanya
mpingku, Aku mengira Mama yang m
gan baik, Bahkan...san
n menjual semua lukisanku setelah aku sembuh nanti. Agar uangnya
ri dia? Kenapa dia bisa tahu
g jangan menga
apa,
eharusnya berbaring dan bukan meluk
dan tidur. Aku ingin mengambar apa
pun kamu mau, Ada lagi...Yoo Min akan data
apa dia
nkah hubungan kalian san
endiri. Lagi pula di sini ada dokter dan suster yang meng
kah masuk dan men
i," sapanya
tu dengan tersenyum, "Dokter Ha
ari ini?" tanya Dokt
dur semalaman setelah m
am seketika. Tatapannya langsung berubah seakan mengenali gambar pohon