icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nostalgia

Bab 7 Part 5

Jumlah Kata:1110    |    Dirilis Pada: 09/07/2024

dan Andhika. Lututnya yang berdarah masih terasa perih, a

masalahmu denganku, hah?!" ben

ah kau melukai Misa!" balas

Ano. Ano, yang selama ini selalu mengganggu Misa, melancarkan pukulan ke arah wajah Andhika, memb

s berlanjut, saling pukul dan tendang. Anehnya, tidak ada seorang pun teman

tarungan ini terus berlanjut. Dengan tekad bulat, di

cekam. Andhika dan Ano tertegun dan menghentikan pertar

sambil menangis. Suaranya yang lemah tengge

sigap, ia menghampiri dan menarik M

!? Urusan kita belum

h selesai!!!" bal

seketika melirik ke arah Andhi

udah ... hen

i mulut Misa yang sedang menangis dan A

Di balik tembok taman sekolah yang sunyi, Misa terisak hist

n...?'"tanya Misa di antara isak tangi

han

, bodoh!? Bagaimana j

lanjutkan kata-katanya. Andhika han

ku," bisik Misa, air

. "Aku tidak bisa membi

us melawannya? Kau bisa saj

ika. "Yang penting kau baik-ba

salah. Dia tidak pernah menyangka bahwa Andhika

ndhika dengan erat dan menangis sekencang-kencangnya.

enangis. Dia tahu bahwa Misa membutuhkan seseorang u

ulang kali, suaranya bergeta

. Ia tahu bahwa Misa benar, ia telah melakukan hal yang bodoh. Demi melin

cam itu lagi!" pinta Misa sambil terus menarik erat seragam sekola

n lembut. "Maafkan aku, Misa. Aku tidak

hika sangat peduli dengannya, tetapi ia tidak in

sa, jantungnya masih berdebar kencang akibat konfrontasi tersebut. Sementara Ano dan Andhika berada di ruang UKS untuk mendap

pintu mengumumkan kedatangan guru mereka. Dengan berat hati guru yang masuk ke dalam kelas

udara. Kepala sekolah duduk tegak di kursinya, mendengarkan dengan saksama saa

suaranya bergetar karena marah. "Dia menabraknya dengan sengaja sa

ya kecelakaan. Aku tida

mengatakannya tadi pagi kalau k

ng. "Tenang, kalian berdua. Mar

an padaku apa yang terjadi tanpa

aspal dan mengetahui kalau kakinya terluka. Lalu saat sampai di depan ruang

benar!" b

ta Andhika. "Kau juga sudah meng

g Ano. "Apa semua yang

ak bersalah. Namun ketika Andhika memberikan bukti yang tak terbantahkan, keb

iknya, suaranya nyaris tak terdengar.

sa," kata Andhika, suaranya tegas namun bukannya tanpa bel

ia menerimanya tanpa protes.Saat konsekuensi tindakannya terungkap, Ano menyadari betapa bodohnya dia. Dia diber

bali ke ruang kelas mereka, dalam perjalanan mereka hanya d

us berkata apa dan harus melakukan apa. Tapi pada saat itu juga Ano berjalan mendekati meja tempat Mi

Ano menjulurkan tangannya u

selama ini berbuat jahat dan menyakitka

tak mengira akan mendapatkan pemandangan yang langka ini karena Ano sudah terkena

gan Ano dengan han

an bersikap seperti itu lagi. Laki-laki diciptakan u

intaan maafnya. Ano pun merasa kalau selama ini sikapnya telah merugika

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka