MENUNDUKKAN MR ANGKUH
AN
ki Yan menjejak depan pintu lobi bangunan yang men
itam, dia menoleh bersama se
you. I real
menghampiri Yan. Wajahnya yang di hiasi mekup
dengan cepat langsung menghalangi sa
u sama kamu. Please
pertinya pernah bertemu dengan gadis itu. T
ya ada mengenal kam
ketemu bulan lalu. Kemudian kamu meninggalkan ak
gadis yang di temui dua hari yang lalu saja dia sudah lupa, apa lagi
ue' yang terletak di lantai lobi. Ingin berbicara privasi dia tidak mau orang banyak yang lalu lalang terlihat ke
aat punggungnya di labuhkan ke at
amil." Kata gadis
a lebar. Sedikit kaget." Kam
ngan yakin si g
Tawa yang Bersungguh sungguh. Sehingga membu
mu mau berapa
nan tipuan para wanita yang sering mengejarnya. Mereka akan menggunakan a
an. Oh, aku mau pembantu dan supir juga.
k philippe yang ada di tangan kirinya sesaat. Sebetulnya
satu isyarat ke arah laki-laki
i berikan kepada Yan untuk di tanda tangan. Setelah itu Yan bersahaj
ek yang terdampar di atas meja. Raut wajahnya be
a? Mana cukup?!" Ga
gadis itu. Tangan kekarnya memaut dagu si gad
nar-benar hamil. Kalau tidak aku akan nyuruh orang untuk menghamili kau. Itu ya
u ketakutan. Menelan liyur. Datang perasaan gemetar setelah menerima an
ingin bersamamu l
n kasar. Bosan dengan kata-kata per
i. Atau aku kan pastikan kamu tidak akan 'keluar' dar
mencintai kamu... Tolong terima aku kembali..."
inggalkan ruangan tersebut. Waktunya yang berharga terbuang begitu saja. Di
Yan di sambut oleh sekertarisny
nita dengan berusia 30-an menyapa sambil m
panas yang di berikan. Masalah yang terjadi di l
i-laki itu. Sudah beberapa tahun mereka kerja bersama, laki-laki model Yan sulit untuk di teka 'mood
dalam meeting room. Inculding Pak Rizal, our share partner. T
at. Mencoba melegakan rua
Yan mengalihkan topik. Teringat berkenan s
ntuk standby di depan rumah bos jam 7 malam. Dress code malam ini semi-for
ja kadang kadang dia akan terlupa beberapa
ia harus memenuhi undangan tersebut semata mata untuk mengenalka
in meeting." Kata Yan seraya melabuhkan punggungnya
a tersebut. Tidak mau menunggu. Biarlah laki-laki itu 'mereda' dul
ng
an. Lekas mengalihkan pandangan ke layar hp itu
MENYESAL, Y
gi nih? Musuh perusahaan? Kekasih lama? Atau m
berkenaan. Ini pasti pesan dari se
nya. Seorang Yan Khalfi tidak pernah merasa gentar menerima
ungkan ke tubuh dan dia berdiri di depan cermin tinggi. Menatap fisiknya yang hampir sempurna. Memastikan penampila
g kata dia memiliki sikap dan prilaku 'narsisis'. Hah, dia la
sama, otak Yan ligat berfikir. Merencanakan ingin mendapatkan pendampin
eseorang gadis lagi malam ini? Biarkan mereka mengejar di