Melaju di Lautan Mimpi
sudah sampai rumah," ucap Artha yang melihat ke luar jendela. Bapak hanya bisa istiraha
atap seng membuat tidurnya semakin nyenyak. Dia membuka je
sai salat subuh Artha bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ashiylla dan Ardhi tampak sudah si
inyalakan. Ardhi yang notabene-nya siswa jurusan otomotif, mencoba untuk melihat mesin motor yang bias
Setelah mengeringkannya, kemudian Ardhi memasangnya kembali
erimis dan mendung, Artha mengantar Ashiylla dan Ardhi berangkat ke sekolah, meskipun harus b
hujan sewaktu perjalanan menuju sekolah. Dia segera berjalan masuk ke kamar
mereka harus berjalan hati-hati. Kepala sekolah juga
erkena rendaman air hujan tampak kotor karena becek, mereka mengambil alat pel
toserba untuk membeli tali rafia, karena tali ibu di rumah sudah habis. "Tunggu bentar ya, kak Artha mau beli tal
jangan lama-lama!
yang ibu maksud. Sampai akhirnya Artha menemukan barang yang dia cari. Dia menyerahka
ju parkiran dan melajukan motorny
lla ke pasar dulu ya. Shiylla mau ban
ombang laut besar, angin juga sangat deras hari ini," ucap
benarkah?" tany
cuaca membaik, setelah itu
bang laut naik ke permukaan, angin juga
kondisi laut membaik sebelum mel
uk ke kamar dan mengganti pakaiannya. Dia melangkahkan kakinya menuju dapur untuk makan siang dan mem
sedang gelap-gelapnya, awan mendung menyelimuti bumi. Artha duduk d
sa basah, karena hujan semalam. Selesai makan dia berjalan k
uk, sebentar lag
bentar lagi
mis mulai turun membasahi daerah pesisir. Dia berjal
nya siang ini Shiylla mau ke pasar diantar Kak Ardhi, ta
ya Pak Basri yang biasa mangkal di depan, ibu takut akan turun hujan, jadi ibu berjalan lebi
iylla mau diantar ke pasar, untuk membant
berjalan ke rumahnya Radit, sepertin
pa meter, dirinya sampai di rumahnya Radit. Dapat dia lihat Ardhi sedang duduk di
gera meman
, ini sudah setengah tiga Kak," ucapn
lesai menghabiskan satu poton
a berjalan menuju rumah, dan menghidupkan motor yang terparkir di depan rumah, depa
i jok belakang, kemudian Ardhi mengendarai mot
u lapak ibu. Hari ini jualan sayur ibu terlihat masih setengahnya, mungkin ka
ual habis hari ini, biar besok bisa jualan sayur yang lebih segar, kita tidak p
ya di rumah saja Bu, pasti bany
dikit usaha lagi, jualan ibu
u bu, Shiylla ikut
merapikan lapak mereka. "Sudah nak, ayok kita rapika
awa barang-barang ibu menuju andong Pak Basri. Di andong
dulu ya, baru antar ibu ke
kut Pak Basri antar penumpang, sila