Pacarmu Suamiku
n-kepingan kecil. "Mas, tolong jangan bicarakan Kak Siska lagi,senang atau tidak dengan pernikahan ini ya
ndini dengan penuh kebencian. "Jangan bermimpi
Dia tidak tahu harus berbuat apa. Air mata akhirnya jatuh,
ni dengan perasaannya yang hancur. Andini berdiri di s
ah Wisnu,sedari tadi menguping pertengkaran antara
ut, menatap Andini penuh simpati. "Tuan Wisnu itu sebenarn
Tapi kenapa dia begitu dingin dan keras padaku, Mbok? Apa salahku?"
n hangat. "Tuan Wisnu itu sedang terluka, Nyonya. Hatinya mungkin belu
ku hanya ingin kita bisa hidup damai, Mbok. Aku tidak ingin ada ke
menyembuhkan segalanya, Nyonya. Teruslah berusaha dan bersabar. Sa
buh dalam hatinya. "Terima kasih, Mbok Ipah. Kata-kat
sudah berhasil menyingkirkan Andini dari rumah ini dan merasa puas bisa lepas dari Wisnu, yang dianggap
Siska sambil menikmati segelas jus segar. "Sekarang a
"Kamu memang pintar, Siska. Sekarang kita bisa menikmati
lebih menderita lagi,aku ingin menghancurkan imp
nya menikahi Wisnu yang miskin itu belum ada artinya.Kita buat dia leb
nnya dengan heran tentang apa y
tunduk kepada agar mau menuruti semua keinginanmu.Setelah Wisnu tunduk pada,saat itulah kamu fitnah Andini,ceritakan saja Andini itu su
engan mas Wisnu,dia itukan sudah jatuh miskin dan sudah
ta melihat si Andini itu benar benar tersiksa dan
ma. "Baiklah Bu,Aku setuju dengan semua rencana Ibu. Aku akan mel
ta harus memastikan semuanya berjalan lancar," k
erkata, "Bu, aku mau pamit dulu
a?" tanyanya, suaranya penuh perhatian. Sebenarnya, Lestari tidak terlalu senang dengan Aditya. Dia merasa Adit
kami baik-baik saja, Bu. Aku sangat
canamu yang kamu lakukan terhadap Wi
a, Bu. Aditya tahu semuanya. Bahkan, dia yang punya ide ini se
ya yang mengarahkanmu untuk memanfaatkan Wisnu agar menda
kan ide ini. Dia hanya ingin yang terbaik untuk ku,karena dia tahu aku orangnya suk
iska. Ibu hanya ingin kamu bahagia ,sayang. Tapi, tetap berhati-hatilah dengan A
u. Aku tahu Ibu sangat peduli padaku. Tapi, percayalah
penuhi keraguan. "Baiklah, Siska. Jaga dirimu dan
tna. Laporan itu menunjukkan kerugian perusahaan yang semakin membesar. Wisnu memandang la
tna sambil menyerahkan dokumen tebal. "Kerugia
bisa terjadi, Ratna? Kita sudah melakukan berbagai usaha un
an biaya operasional, meningkatkan efisiensi produksi, dan meluncurkan kampanye pemasaran
a yang kita lakukan seharusnya membawa perbaikan, bukan malah memperburuk
elakukan audit internal, Pak. Mungkin ada masalah yan
rnal menyeluruh. Aku tidak bisa membiarkan perusahaan ini jatuh lebih dalam
juga berada di ambang kehancuran. Pikiran tentang Andini dan keti
kan hal itu untuk fokus pada ma
na atau penyalahgunaan anggaran," tambah Wisnu, me
n segera menyusun tim audit dan mulai bekerja
team audit external yang sudah terpercaya.Aku merasa curiga kalau ada