icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang CEO Kejam

Bab 2 Ruang Rahasia

Jumlah Kata:1156    |    Dirilis Pada: 02/06/2024

ada di desa, tetapi dirinya kembali lagi berpikir orang tuanya melepaskan ia dengan begit

kesalahanku, maka aku rela menembusnya dan jika memang bu

sudah sangat sembab dan hidungnya juga sangat merah ruangan yang kini dirinya tep

Ia membuka seluruh kain putih itu. Banyak s

gum. Namun, ada hal yang membuatnya terkejut saat melihat

yang mungil ia mengangkat lukisan besar itu dengan hati-hati untuk

aja menyenggol sebuah vas hingga pecah, lagi d

mungkin kunci kamar, karena tadi menggantung di pintu. Saat d

tiga lukisan yang berjejer vertikal. Menaruh kunci tersebut

upi oleh lukisan itu bukanlah dinding melainkan sebuah pintu. Aurora

kunci yang tadi dirinya temukan itu. Seperti dugaannya m

. Tangannya mulai meraba, berusaha mencari saklar lampu. Na

klar lampu, ia langsung mengusulkannya. Terlihat jelas i

an berlari keluar dari ruangan yang baru sa

*

pas panjang suara Erlangga kembali menggelegar. Baru saja wanita itu hendak berdiri, tetapi

g dapat menguasai bumi. Namun, hadirnya bak kege

ntas kenapa sekarang tiba-tiba bisu?" tanya Erlangga dengan begi

ku

ya. "Besok, lakukan tugasmu sebagai seorang istri," ujar Erlangga sembari menghem

urora adalah tujuannya. Tangisan dari wanita itu adalah kebahagiaan untuk dirin

apa? Aku belum menget

apa saja yang harus ia siapkan setiap pagi untuk lelaki itu? Lelaki itu mengatakan, bukankah lebih baik mengenal s

arah mata dari Aurora. "Gunakan m

apun. Apalagi ia terus-terusan mendapatkan bentakan dan juga siksaan dari Erlangga. Pipinya terasa begitu

pak tangannya penuh dengan noda darah, t

*

di dalam kamarnya. Tengah malam seperti ini akhirnya Aurora pun memutuskan untuk keluar dari k

akin Erlangga pasti sudah tidur. Maka dari itu Aurora memberanikan diri un

meja makanan yang sudah kosong, dirinya perlahan melang

irinya makan dan hanya me

na dirinya benar-benar sangat lapar di te

ang pencuri," ungkap Erlangga. Lelaki itu langsung saja mereb

kesiap, ia kira lelaki

milikku!" seru Erlangga mengge

ti saja untuk mengganjal perutku?" tanya Aurora. Mendapatkan bentakan itu dari Erlangga membuat tubu

arahkan roti yang baru saja dirinya injak ke dekat A

Tidak mungkin dirinya memakan makanan yang sudah diinjak-injak dan kotor seperti itu walaupun dirin

ntuk menyetarakan tingginya dan juga Aurora karena Aurora terus saja diam akhirnya ia pun menjambak rambut d

a sakit akibat jambakan dari lelaki itu membuat dirinya menangis berusaha untuk melepaskannya justru cengkraman tangan

ga dengan keras sengaja membenturkan kepala Aurora ke lantai setelah

melihat sebuah pergerakan di dapur dan ternyata Aurora. E

han sepertinya itu lebih menyenangkan jadi aku memiliki hiburan baru." Ia segera masuk ke dal

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka