icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sang CEO Kejam

Sang CEO Kejam

icon

Bab 1 Perangkap

Jumlah Kata:1337    |    Dirilis Pada: 02/06/2024

datang

ng karena dirinya menikahi lelaki yang tepat, lelaki yang selalu mendahulukannya, l

gung jawab yang dahulu dipegang oleh ayah sang wanita. Aurora, dirinya langsung saja mengikuti langkah besar sang sua

ami. Jika melihat rumah dari suami putrinya, pasti orang tuanya juga akan merasa begitu se

ya itu. Walaupun, memang bukan seorang abdi negara, tetapi tubuh Erlangga benar-benar begitu gagah. Erlangga Adipati, dia seorang yatim pi

a sehingga lelaki itu memilih untuk segera menikah agar memiliki pasangan dan tempat di mana d

Tatapan wanita itu benar-benar begitu ter

lepas dari bibirnya, sampai-sampai ia tidak mengetahui p

g bergegas menghampiri mereka, berinisiatif untuk mengambil

ngga. Erlangga melepaskan genggaman tangan dari Auror

ika langsung mengurungkan diri dan memilih untuk menunduk

melakukan hal apapun secara sendiri. Walaupun barang bawaannya banyak dengan satu koper dan sebuah t

menginterupsi. Lelaki itu sudah ber

ah ini. Namun, dirinya tetap diam dan mengikuti kemauan dari suamin

i memijak undakan tangga tersebu

sudah terse

ri suaminya. Terlebih lagi Aurora tidak pernah bero

Aku lelah sekali," ujar Aurora pelan. Ia

b Erlangga tanpa me

." Mendengar deru napas yang tersengal-sengal

saja melanjut

u membantuku?" Aurora akhirnya mereng

ah lelaki yang karismatik itu, tiba-tiba berubah begitu saja. B

tegun sebentar. Apalagi wajah suaminya yang terlih

p suaminya sangat berbeda? Padahal sebelum menikah semua perkataan dari Erlan

dan berulang kali menye

lah dan bersikap acuh. Aurora masih berusaha untuk berpikir positif

gga yang dirinya naiki, tetapi tetap s

mana Aurora berada membuat ia mendengus dengan kesal. "Aurora kenapa sekarang kamu seper

hkan dengan napas yang tersengal-sengal ia berusaha untuk mengerahkan seluruh tenaga

skan sendiri," uja

uaminya itu, lalu dirinya lantas bertanya kepada Erlangga. "Kamarku? M

ruangan itu adalah kamarnya memang

awai gadis polos yang ada di hadapannya tersebu

h polosnya itu. Dirinya belum menge

ika wanita itu, belum memahami apa yang terjadi. Namun, dirinya merasa

inggal

gera masuk ke ruangan yang penuh debu itu. lalu langsu

besar di rumah ini, ini adalah tempat

Namun, sudah lama tidak dirinya gunakan. Hanya menjadi r

ini?" tanya Aurora. Dirinya benar-benar belum mengert

gga begitu humoris. Namun, menurutnya kali ini lelaki itu benar-b

ungkap Aurora. Wajahnya masih men

atapnya dengan wajah bengis. Senyum tipis yang semula wanita itu sukai kini j

an juga serius jika dia mencintainya. Tidak mungkin baru dua hari mereka menikah, r

ernah kam

ap ke arah Aurora dengan marah. Memper

keluar dan melangkah m

ini ia selalu berusaha untuk bersikap baik kepada siapapun. Dan ia berusaha untuk tidak menyakiti ha

gga, setelah dekat ia langsung saja mencekal tangann

i disentuh oleh Aurora. Ia langsung saja menghempas

Aurora!" Suara dari Erlangga benar-benar m

uar dari mulut Erlangga terasa begi

ora yang kembali lagi bersimpuh di lantai. "Munafik, bersembu

nya langsung saja pupus. Hatinya yang

pada seorang psikopat!

metar ketakutan. Bentakan itu sep

a masuk ke dalam sebuah ruangan membiarkan Aurora ya

yang sudah aku

ggung gagah sang suami, padahal dulu ia mengira tubuh gagah itu akan melindunginya, t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka