No Hearts Available
sangat segar dalam ingatan Alfa. Walaupun telah menghabiskan menit k
. Mungkin beliau akan pingsan jika Alfa memberitahu bahwa itu bukanlah gaun, melainkan kedua sayap raksasa yang sengaja ditekuk. Otaknya sedang error mungkin
nya saja, setelah tersengat kunang-kunang jadi-jadian itu, kekaguman yang ada menguap bersama udar
ng gadis. Thea justru mengerjap kebingungan saat Nia menuntunnya agar duduk nyaman di sebelah Alfa membuat
te bukan orang galak, kok. Apa yang Alfa lakuin ke kamu?
Bisa-bisanya sang ibu membuatnya te
sama Salehah dari lama." Nia menar
alah makin ke sana," lanjut Nia tersedu-sedu. Alfa sontak tak terima. Dinikahkan denga
bahkan sudah bersimpuh, "mentang-mentang Al
ihat apa yang akan putranya itu lakukan. Alfa menarik kembali ingus yang mendadak
omong apa?"
buatannya dan melanjutkan, "lagian semua b
angnya. Jelas-jelas Alfa membawa anak gadis dengan keadaan basah kuyup.
ia baru teringat bel
saat Alfa melirik sinis, "Ibu lebih perc
los membuat Alfa berniat men
agian apa pun. Sekaligus menjelaskan kalau mereka sempat tercebur ke genangan air di jalan berlubang, itu mengapa keduanya kembali dalam
lfa yang menjawab diiringi decakan kesal.
a, persis seperti yang dikatakan pada Alfa saat di rumah pohon. Wanita itu mendengarkan dengan saksama sembari mengangguk-angguk paha
emegang tangan sang gadis. Tetap saja, dia bukan wanita yang gampang percaya dengan perkataan, apalagi y
uangan lantas memejamkan mata dan mengatakan ses
gah sesaat, Alfa sigap menangkap tubuh ibunya yang hampir mencium lantai. Dalam hitungan detik, Thea tampak kembali ... terlihat sebagai
t bingung. Nia berdecak, mengibas-ngibaskan tang
i rumahnya. Wanita itu menghela napas berat. Akan tetapi, fakta ini bukanlah kabar baik. Dia harus menyemb
a memberanikan diri seraya me
mberitahu." Thea m
aris keriput, "jangan sungkan minta bantuan sama Ibu, ya. Repotin Alfa juga
k setuju. "Ter
*
mah kamu
un, dia memilih menyimpannya dalam hati. Alih-alih mendapatkan solusi, berbalas kata dengan Thea hanya makin menambah sakit kepala. Jika t
capan itu terdengar
fa tak terlalu be
kian detik, membuat gerakan menggenggam lantas menemp
setelahnya, melesat cepat ke atap. Lama-kelamaan benang-benang halus muncul dari sudut pecahan genteng yang masih tersis
ok b
penjelasan. Pria paruh baya itu limbung ke tanah membuat sang putra buru-buru
alah masuk di