Istri Cacatku, Kembalilah!
lu. Wanita itu mendorong tubuh Shaka yang berada di atasnya hingga menggulingkan di sampingnya. Permainannya
penting dari istrimu!!" uca
berbicara dengannya munafik curiga dengan deru nafas Shaka yang naik turun ini. Meraih ponselnya Shaka pun men
k dari Sophia. Tapi yang ada Valery malah membuang muka, seolah dia tidak peduli dengan apa yang akan Shaka
Aku ingin menginap di rumah kekasihku, apa itu kurang jelas?" kat
ng dengarka
haka menghentikan ucapannya, ketika merasakan sesuatu menyentuh perut telanjangnya. Apa
hubunginya berkali-kali dan tidak bisa." kata seseora
Shaka akhirnya sambil
lembur. Tapi papi mencoba menelponmu dan tidak bisa, itu sebabnya aku menelponmu karena papimu y
bih dari sepuluh kali. Ayahnya juga mengirim pesan pada Shaka jika ayah dan ibunya datang untuk makan malam bersama, itu sebabnya aya
hnya terlihat panik dan gelisah, dan tentunya hal itu membuat Valery langsung tid
Dan kamu membatalkan janjimu untuk
engancingkan kemejanya, "Maaf
i sendiri keluargamu? Dia bisa beralasan jika kamu sibuk, kamu lembur atau bahkan dia bisa bilang kam
esuatu untuk perpisahan mereka, dan tentunya hal itu tidak bisa di gatal secara gegabah. Yang ada ayah Shaka akan curiga dan mengetahui semua rencana Shaka dan juga Sophia. Cara ag
ni, dia juga ingin melihat aku bersama dengan wanita yang aku cintai. Tolong
aku mati bunuh diri baru k
ik orang lain. Untuk ala juga aku harus kembali? Aku ba
k waktu untuk Valery. Bisa menemani wanita itu belanja, makan siang, pergi keluar kota untuk liburan. Bahkan Shaka juga dulu sering menginap di rumah Valery. Bisa sampai satu minggu bahkan sebulan
amu, apapun yang terjadi kamu harus lebih mengutama
posisi kamu di hidup aku." Valery mengangguk, seolah yakin dengan ucapan Shaka. Memang seharusnya seperti itu, yang ada di hidup Shaka hanya Valery saja tidak dengan yang lain.
istrimu, jangan tidur seranjang, dan jang
ng cemburu, "Siapa Nyonya Admaja." go
mendengus. Dia pun segera mengambil
llo
*
uk
pir di mulutnya. Dia pun segera memasak Petra ya
Shaka meyakinkan jika dia tidak salah den
n dong kamu buat Phia hamil,
takan. Bahkan sampai detik ini Shaka tidak memikirkan tentang bayi, jangankan itu, untuk menyentuh Sophia saja tidak
a. Shaka yakin jika ibunya bisa mencari alasan yang tepat untuk pertanyaan Petra. Sh
ung hamil. Papi kan tahu kalau Shaka sibuk banget di kantor pulang larut malam. Pas pulang ke rumah juga Sophia udah tid
ngan memberi jawaban seperti itu. Seolah Mia tidak menginginkan calon cucu dari putra satu-satunya, padahal Mia bermimpi jika Shaka menikah Mia in
belum mengenal sepenuhnya, dan Phia juga mas
lah kebersihan rumah? Kamu bisa sewa pembantu Sophia, uang suami kamu nggak akan habis untuk gaji pembantu. Masalah kios bunga? Pap
bisa menunduk dan menghabiskan makanannya dengan cepat. La
un langsung mengejar Sophia hingga ke dapu
ngan kita baik-baik saja papi tidak akan curiga. Ke
kenapa seperti ini. Tapi sung
uhmu saja aku sudah tidak selera, jalan saja ribet apalagi hamil. Bahka
an suami sama halnya melawan Tuhan, dan Sophia tidak ingin hal itu terjadi. Meskipun ibadahnya banyak sekali bolong dan tidak tepat waktu, bukan berart
a harus bersikap manis seolah dia sedang merasakan indahnya jatuh cinta. Indahnya masa perkenalan mereka. Makanya dia rela membeli ban
n. Dia tersenyum ketika Petra menatapnya dengan senyuman yang mengembang, tidak
api beneran pengen gendong cucu cepat
punya anak cepat karena masih pengen mengenal Shaka, jangan dipaksa dong Pi!!
masih gila kesian biarin aja, yang penti
ada dia tidak sudi jika harus m
erkata, "Sepertinya aku sudah siap untuk hamil, Mas."
A!!
cont