Istri Cacatku, Kembalilah!
elnya. Sophia melirik Shaka yang berdiri tak jauh dari dirinya, meminta bantuan pria itu untuk membebaskan diri dari kedua mertuanya. Sophia harus pergi ke kios bunga membantu ayahnya menanam beberap
an? Nggak mau duduk ba
i tempat ini dengan cepat. "Hmm, Papi saya harus pergi ke kios bunga." kata Sophia akhirnya. Memberanik
iya sudah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing? Masa iya, tidak ada waktu satu a
istrinya mau makan apa? Ya nggak mungkin dong Shaka mau ngasih Sophia rumput sama ba
pun itu untuk meliput pernikahan mereka. Mia benar-benar malu memiliki menantu seperti Sophia, meskipun parasnya cantik jika wanita itu cacat untuk apa? Yang ada, akan a
lupa siapa Shak
aka terus-terusan bersama dengan Sophia. Saling mengenal, atau melakukan
i Shaka harus berdiam diri kan? Mungkin Shaka bisa pergi ke kantor melihat bener pekerjaan karyawan atau mungkin menghadiri meeting penting yang akan menguntungkan perusahaan. Atau mungk
aby, banyak sekali kebutuhan yang bakalan k
ka 'kan bos, harus ngasih contoh yang bagus dong untuk k
bagaimana cara kerja Shaka di kantor. Selain jarang masuk kantor, Shaka juga sering meminta orang lain untuk mewakilkan rapat pe
k bagaimana, Sha
ma sekali. Dia ingin membuka mulutnya, tapi S
eyakinan. Dia tidak nyaman berada di rumah ini, apalagi Mia yang terus memperhatikan Soph
matkan aku? Pikir Shak
ginkan Petra tidak terwujud. Mereka masih menganggap jika pernikahan ini hanya untuk sebuah pertanggungjawaban Shaka yang sudah membuat Sophia pincang
nya dengan pelan. Meskipun Mia merasa ogah-ogahan, demi di de
yah saya sudah menu
ka ayahnya telah menunggu. Apalagi selama ini yang mengurus penuh kios bunga
langsung, melihat Shaka
elas Shaka juga harus
ran jika Shaka suka sekali bolos masuk kerja. Dia sering meninggalkan meeting, dan tidak kembali ke kantor. Tidak hanya itu, Petra juga mendapat laporan jika Shaka mengambil uang perusahaan
disita oleh bank. Ayahnya terlalu banyak hutang, hingga aset satu-satunya yang mereka miliki diminta orang lain. Tak hanya itu, Shaka juga membelikan mobil mewah pengeluaran terbaru untuk Valery
Tapi ... aku juga harus tahu kan ua
ang kecil, jang
gian kalau untung juga duitnya
masuk ke kantor atau tidak. Yang jelas Papi tidak menerima proyek nggak jelas kamu yang
tunya, masa iya ayahnya sendiri saja tidak percaya sama dia? Selama ini Shaka juga bekerja dengan baik, meskipun jarang ke kantor Shaka tidak per
aat ini masih dirahasiakan." jelas Shaka tegas. Seol
ni masa iya nggak percaya." sela Mia y
u saja sambil menarik tangan Shaka. Anak itu terlalu dimanja oleh ibunya, sehingga suka sekali berbuat semaunya. Belum lagi
n baju Shaka yang sedikit kusut. Tak hanya itu, Mia j
kemanapun yan
dasinya sedikit kencang, "Memang Mami yang pali
i juga begitu, kalau bukan karena Papi mu sudah dipastik
a yang dia lakukan pada hidup Shaka. Mengikat laki-laki itu dengan benang tak kasat mata yang membuat hidup Shaka hancur. Setidaknya, Shaka harus
k-baik." pamit Shaka mengecu
saja pergi. Dia begitu setuju dengan apa yang Shaka katakan, jika putranya
cont