Immortal and The Beast
gal untuk bangkit
dari gundukan tanah tersebut, dengan sebuah batu nisan yang namanya sudah tidak bisa dibaca lagi. Makam itu terlihat begitu tua
h kekecewaan. Tubuhnya cukup tinggi dan memiliki otot yang bagus, dia berambut hitam gelap yang cukup panjang be
g di pepohonan berlarian menjauhi makam seolah tengah ketakutan. Dia masih diam di sana,
i, kenapa kebangkitanku seperti in
pertinya Tuhan tidak mengijinkanku untuk melakukan kebangkitan. Sialan, aku benar-benar
nggalkan makam tua tersebut dengan penuh helaan napas. Tepat setelah meninggalkan makam tuany
t apa ini?" se
udah benar-benar berubah?" lanjutn
annya terulur hendak menyentuh pundak pria itu dan bertanya. Astaga, dia lupa siapa di
ia benar-benar sadar jika sosoknya saat ini benar-benar s
a itu. Dia terus melihat ke sana ke mari pada pemandangan kota yang dipenuhi oleh gedung tinggi, yang
at," ungkapnya mengom
nyak saat mendengar sosok wanita yang bers
an anak-anak di teras bangunan kecil yang terpagari dengan rapi.
sia yang disebut sebagai immortal. Mereka adalah sang abadi dengan kekuatan hebat yang bis
begitu mirip dengan kehidupannya. Dia pun membawa kakinya ke tempat itu,
kan peperangan itu. Bencana datang dari langit! Petir menyambar dengan ganas menghanguskan para immortal. Bukan hanya itu, bahkan tanah pun bergoyang, air lau
ali Bu!" sahut anak-ana
pada langit malam yang dipenuhi oleh gemerlapnya bintang. D
alu dan mendapati kematian oleh kemarahan langit akibat pep
0 tahu
nya se
ang!
akan memekakkan telinga. Detik berikutnya disusul oleh suar
e memegang erat pedangnya, mengangkatkan ke atas langit, t
Dengan perlahan Theodore mulai bergerak, dia memukul tubuh kuda yang ditunggangin
pun. Darah merah berbau amis terus menodai tubuhnya. Tapi, itu tida
ingkat," lirih Theodore setelah tiga hari berlalu,
riak Theodore mulai kesal
al hari sedang cukup terik. Cahaya kilatan berwarna ungu menyambar-nyambar
tanya Theodor
i beberapa bagian terlihat retak, sehingga beberapa terperosok ke dalamnya. Ternyata itu semua b
nya menatap langit gelap dengan petir. Air laut sudah sema
napas beratnya. Dia terdiam sejenak dengan mata terpejam, sehingga tidak
menyambar dengan kuat. Tepat setelah dia selesai mem
gera bangkit lagi," lirihnya yang akhirnya meme
idup sebagai immortal terkuat, apalagi dia memiliki pengaruh cukup besar. Tapi, lihatlah dia sekarang ya
h 100.000 tahun sejak bencana langit yang menghancurkan dunia itu. Dan, s
arusnya dia bangkit 10.000 tahun setelah bencana langit, bukan 100.000 tahun. Dia kemb
encari tubuh baru?!" seru
egiatan manusia pada umumnya. Sesekali dia melihat sebuah layar pada salah satu bangunan besar dan tinggi, menampilkan seb
Tapi, dia tidak mau memikirkan gambar tersebut, memili
h meringkuk di ujung ruangan bersama beberapa anak muda lainnya yang tengah menindasn