Senja dan Langit
ngitu mengagumi ciptaan tuhan bernama 'Senja'. Bukan, Ia tidak sedang mengagumi diri sendiri, yang ia maksud adalah waktu-
sepertinya juga sedang menunggu pertunjukan alam tersebut. Pantai yang sangat menakjubk
g ditempuh dari kosannya demi bisa menyaksikan pemandangan indah di depan
li memotret mahakarya tuhan tersebut, serta tidak henti
kr
kr
rek
ang pemilik kamera ingin memotretnya sepanjang hidup. Baru berhenti ketika hari
uka mem
nya dia yang menikmati pertunjukan alam dengan kamera. Ada juga
kamu, ben
n tangan, "Saya Akasa, sudah jatuh cint
npa ragu. "Saya Senja, Mama saya sangat s
karna memiliki n
asa Sansekerta, artinya langit. Kamu tinggi, se
am tadi. "Langit indah ketika bersama senja, bagai pertunjukan Tuhan yang
sebagai pengingat agar kita tahu bahwa yang indah sifatnya
n yang ada di dekat bibir pantai, warung mak
ka memotret?" tanya
i dalam mulutnya dahulu, lalu kemudian menjawab pertan
yukai dunia fotografi. Dia suka mengabadikan banyak hal,
ahami, "Berarti kame
a ketika ayah
ngan tersebut pada Senja, membiarkan
memilikinya." Berkali-kali Senja terkagum pada
anya? Coba potret
mencoba memotret Akasa dengan telaten. Lalu s
bertemu kamu. Hari ini sangat beruntung," kata Senja
juga memuji keterampilan Senja dal
-tahun tidak bertemu. Senja begitu nyaman berbicara dengan Akasa, pun demiki
anmu Akasa, semoga bisa
bertemu lag
kenal bernama Akasa berjalan ke arah selatan. Senja dengan sedikit rasa panik mulai mengendarai motor